BeritaInvestor.id – Rupiah kembali menghadapi tekanan di pasar spot, disebabkan oleh rebound indeks dolar AS menjelang pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan rilis data ekonomi Tiongkok. Sementara itu, arus keluar modal asing dari pasar saham (IHSG naik 1% tetapi net sell mencapai Rp2,47 triliun) dan obligasi (Rp430 miliar) terus berlanjut. Penguatan minat investor lokal pada lelang sukuk negara dengan penawaran melebihi target (Rp36,13 triliun vs Rp10 triliun) menjadi sorotan utama.
Arus Modal Asing Terus Keluar dari Pasar Domestik
Pasar saham dirusak oleh aksi jual asing yang makin agresif. Pada perdagangan kemarin, total net sell mencapai Rp4,79 triliun atau setara US$285 juta selama pekan ini. Di pasar obligasi, penjualan asing juga tercatat sebesar Rp430 miliar menurut Kementerian Keuangan. Hal ini memperburuk sentimen rupiah yang sudah tertekan oleh turunnya keyakinan konsumen ke level terendah Oktober lalu.
Penggerombolan Investor Lokal di Lelang Sukuk Negara
Pemerintah sukses menarik Rp36,13 triliun penawaran dalam lelang SBSN kemarin, naik 66,5% dari sebelumnya. Minat terbesar jatuh pada surat utang tenor pendek (2 dan 4 tahun). Analis Mega Capital Sekuritas menyebut ini disebabkan ‘catch-up’ investor pasca-Lebaran serta harapan penundaan tarif AS-Tiongkok.
Rilis Data Global Menjadi Fokus Pasar
Pasar global hari ini mengantisipasi pidato Jerome Powell, data pertumbuhan ekonomi Tiongkok (kuartal 1-2025), serta rilis penjualan ritel AS. Sementara di dalam negeri, Bank Indonesia akan merilis survei penjualan eceran untuk mengukur dampak lesunya daya beli pasca-Idulfitri.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.