BeritaInvestor.id – Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan pada tanggal 15 Juni 2023, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengambil keputusan strategis dalam hal penyaluran laba bersih tahun buku 2022. Dividen sebesar Rp 1,91 triliun telah disetujui, menggambarkan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya.
Jumlah pembayaran dividen tersebut setara dengan 50% dari laba bersih yang berhasil dicapai oleh ANTM selama tahun 2022. Menariknya, total nilai dividen tunai yang dibayarkan tahun ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 105% dibandingkan dengan total dividen tahun sebelumnya yang mencapai Rp 930,87 miliar. Setiap pemegang satu saham ANTM berhak menerima pembayaran dividen senilai Rp 79,50.
Pada saat cum datenya, harga saham ANTM mencapai Rp 2.010, yang menghasilkan dividend yield sebesar 3,96%. Laba tahun berjalan ANTM pada tahun 2022 mencapai Rp 3,82 triliun, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1,87 triliun. Sisa laba akan dikelola sebagai laba ditahan, mencerminkan strategi perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara pembagian dividen dan pengembangan bisnis.
Pada sisi profitabilitas, ANTM menunjukkan kinerja yang superior dengan Net Profit Margin secara Quarter mencapai 13,97%, jauh di atas rata-rata industri sektor yang hanya sebesar 5,40%. Hal ini mengindikasikan kemampuan ANTM dalam mengoptimalkan pengeluaran dan menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya.
Para analis Equity Research dari StockNow.id, Hendra Wardana dan Sherly T Kirana, menyoroti diversifikasi produk ANTM seperti emas, perak, bauksit, nikel, batu bara, dan jasa eksplorasi. Kehadiran berbagai anak usaha dan kerja sama lintas negara membuat ANTM menjadi salah satu pemain utama dalam industri pertambangan terdiversifikasi di Asia Tenggara.
Meski demikian, bisnis dan produksi ANTM terkait erat dengan fluktuasi harga komoditas seperti emas, nikel LME, dan batu bara. Sebagian besar pendapatan dan posisi kas ANTM berdenominasi dalam Dolar AS, sementara sebagian besar biaya operasional dalam Rupiah. Oleh karena itu, perusahaan juga memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS.
Selain itu, ANTM juga menghadapi risiko tingkat bunga dan risiko kredit. Perusahaan menerapkan analisis dinamis untuk mengelola eksposur terhadap tingkat suku bunga serta memiliki mekanisme pengendalian risiko kredit yang efektif.
Dengan langkah-langkah proaktif dalam pengelolaan risiko dan komitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, ANTM terus menunjukkan kinerja dan strategi yang kuat dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar global.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor