BeritaInvestor.id – Proses penggabungan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tinggal selangkah lagi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, penggabungan kedua perusahaan pengelola bandara terbesar di Indonesia tersebut akan rampung paling cepat Februari 2024.
“Angkasa Pura sekarang negosiasi udah half done. Mungkin Februari-Maret juga settt (jadi) satu,” ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12).
Erick mengungkapkan, penggabungan Angkasa Pura I dan II merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Dengan penggabungan, kedua perusahaan akan memiliki aset dan operasional yang lebih besar, sehingga dapat bersaing lebih efektif dengan bandara-bandara di negara lain.
“Kita efisienkan lagi dari capex (belanja modal) dari operasional, semua yang ada di holding-holding. Contoh PTPN itu dari 13 akan menjadi 4 (subholding),” jelasnya.
Selain penggabungan Angkasa Pura I dan II, Kementerian BUMN juga tengah berupaya menggabungkan Pelita Air dan Citilink. Erick menilai, aksi korporasi tersebut dapat menyeimbangkan harga tiket pesawat yang saat ini terbilang mahal dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.
“Kami harapkan dengan penggabungan Pelita Air dan Citilink, harga tiket pesawat bisa lebih murah,” pungkasnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor