BeritaInvestor.id – Harga minyak kelapa sawit (CPO) diprediksi akan melanjutkan tren turun pada pekan ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti data ekspor CPO Malaysia yang turun 10,8% pada periode 1-15 Februari dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Analis Research and Development ICDX, Girta Yoga, mengatakan bahwa penurunan ekspor CPO Malaysia tersebut menunjukkan peralihan permintaan dari CPO ke minyak nabati lain, terutama minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari.
Selain itu, faktor lain yang dapat menekan harga CPO adalah situasi di negara produsen utama (Indonesia dan Malaysia) terkait kebijakan ekspor dan biodiesel, situasi di negara importir utama (India, China dan Uni Eropa), serta ancaman badai El Nino.
Yoga menambahkan, harga minyak kedelai juga akan tetap bergerak pada tren bearish, dengan level resistance berada di kisaran harga 3.900 – 3.925 Ringgit Malaysia per ton.
“Apabila mendapat katalis negatif, maka berpotensi menemui level support di kisaran harga 3.800 – 3.775 Ringgit Malaysia per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, belum lama ini.
Pada pekan lalu, harga CPO mengalami penurunan sebesar 1,65%. Sedangkan sepanjang Februari, harga CPO bergerak menguat sebesar 1,49%.
“Jika dibandingkan dengan harga di awal tahun, secara year to date (ytd) harga CPO mengalami peningkatan sebesar 4,37%,” tutup Yoga.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor