BeritaInvestor.id – Rupiah kembali melemah di level Rp16.835/US$ saat pasar dibuka usai libur Lebaran, menjadi mata uang terlemah di Asia. Analis memperingatkan potensi pelemahan hingga Rp17.000 jika sentimen tarif global tidak mereda.
Rupiah Terpuruk, Analis Sarankan Konversi Dolar
Chief Economist Trimegah Securities Fakhrul Fulvian menyatakan rupiah saat ini sudah ‘melebihi batas’ di kisaran Rp16.800/US$. Ia menyarankan warga yang memegang dolar AS untuk menukarnya atau investasikan ke aset dalam negeri sebelum rupiah melemah lebih jauh.
Proyeksi Pelemahan Hingga Rp17.100/US$
Analisis MUFG Lloyd Chan memprediksi rupiah bisa mencapai Rp17.100/US$ dalam beberapa bulan ke depan, terutama bila isu tarif AS-China dan ketidakpastian ekonomi global tetap mengganggu pasar.
Intervensi Agresif BI Tidak Redam Ketakutan
Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi di pasar spot, forward, dan NDF offshore untuk mempertahankan rupiah. Namun volatilitas terus berlanjut karena sentimen global seperti kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Kurs Bank Terkoreksi: Dolar Melewati Rp17.000
Pantauan Bloomberg, beberapa bank asing seperti UOB Indonesia menawarkan dolar AS hingga Rp17.111, sementara kurs beli rupiah melemah di bawah Rp16.600/US$. Bank BUMN dan swasta juga mematok harga dekat level kritis tersebut.
Risiko Jika Indeks Dolar AS Kembali Menguat
Pelemahan tahunan 4,46% rupiah terjadi saat indeks dolar AS justru melemah. Analis khawatir mata uang akan semakin terpuruk jika dolar global kembali menguat.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.