BeritaInvestor.id – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan laba bersih sebesar USD62,671 juta selama sembilan bulan tahun 2023, yang menandai penurunan signifikan sebesar 91,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai USD744,09 juta.
Dampak dari penurunan laba bersih ini juga mempengaruhi laba per saham perusahaan, yang turun ke level USD0,00093 per lembar pada akhir September 2023. Pada akhir kuartal III 2022, laba per saham AMMN berada di level USD0,01135 per helai.
Penurunan kinerja AMMN ini terutama disebabkan oleh penurunan tajam dalam penjualan bersih, yang turun sebesar 41,8% secara tahunan menjadi USD1,15 miliar pada akhir September 2023. Rinciannya, penjualan tembaga turun 35,6%, mencapai USD697,07 juta, sementara penjualan emas merosot 49,2%, yang tersisa sebesar USD453,68 juta.
Meskipun beban pokok penjualan berhasil ditekan sebesar 24,1%, menjadi USD649,23 juta pada akhir kuartal III 2023, laba kotor tetap tergerus sebesar 55,2%, yang tersisa sebesar USD501,52 juta.
Selain itu, beban operasional juga mengalami peningkatan sebesar 20,5% secara tahunan menjadi USD90,407 juta pada akhir September 2023. Akibatnya, laba operasional AMMN terpangkas sebesar 60,6%, yang tersisa sebesar USD411,12 juta. Laba sebelum pajak juga mengalami penurunan tajam sebesar 67,6% secara tahunan, mencapai USD294,13 juta pada akhir kuartal III 2023.
Beban keuangan yang meningkat 32,03% menjadi USD136,01 juta juga ikut memengaruhi kinerja perusahaan. Ditambah lagi, AMMN harus mengeluarkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai USD157,61 juta pada akhir kuartal III 2023, sementara pada periode sembilan bulan 2022 tidak ada PNBP.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto, menjelaskan bahwa perusahaan harus menghadapi beban biaya yang lebih tinggi untuk memastikan kepatuhan terhadap berbagai aturan pemerintah, termasuk penundaan izin ekspor dan berbagai perubahan peraturan. Selain itu, peraturan seperti kenaikan bea keluar menjadi 10%, denda smelter, dan PNBP IUPK1 juga memengaruhi kinerja perusahaan. AMMN juga harus menyisihkan 30% pendapatan ekspor setiap bulan untuk ditempatkan dalam rekening khusus sesuai dengan aturan baru dari Bank Indonesia. Semua perubahan ini memerlukan strategi pembiayaan yang telah dikalibrasi ulang untuk mendukung proyek-proyek ekspansi dan berbagai perubahan peraturan serta belanja modal.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor