BeritaInvestor.id – Properti intelektual adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hak-hak hukum atas kreasi intelektual, seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan desain industri. Properti intelektual memberikan hak eksklusif kepada pemiliknya untuk menggunakan dan memanfaatkan karya tersebut, melindungi karya dari penggunaan tanpa izin atau penyalahgunaan oleh pihak lain.
Seiring dengan perkembangan industri hiburan dan teknologi, akuisisi properti intelektual menjadi salah satu strategi yang populer dalam persaingan bisnis. Perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk mengakuisisi hak-hak atas karya-karya terkenal dengan tujuan memperkuat portofolio mereka dan mendapatkan keuntungan dari popularitas dan nilai komersial karya tersebut.
Salah satu contoh akuisisi properti intelektual terbesar dalam sejarah adalah akuisisi 21st Century Fox oleh Disney pada tahun 2019. Disney mengumumkan akuisisi senilai US$71,3 miliar atau sekitar Rp 1.013 triliun yang memberikan mereka kontrol penuh atas sejumlah entitas dalam 21st Century Fox, termasuk divisi studio film perusahaan, saham di layanan streaming Hulu, dan Grup Fox Television. Akuisisi ini menggabungkan waralaba-waralaba terkenal seperti X-Men, Deadpool, Avatar, dan The Simpsons dengan portofolio Disney. Selain itu, saluran National Geographic, jaringan televisi kabel FX, layanan streaming Hulu, dan Star juga menjadi bagian dari Disney. Akuisisi ini mengubah lanskap industri hiburan dengan menciptakan raksasa terbesar dalam industri hiburan yang pernah ada di dunia.
Tahun 2009 Disney akuisisi Marvel Entertainment memberi Disney kepemilikan Marvel Comics, Marvel Studios, dan seluruh perpustakaan Marvel, tanpa hak film dan distribusi yang berada di bawah kendali berbagai perusahaan pada saat itu, seperti 20th Century Fox, Sony Pictures , dan Semesta. Disney membeli Marvel Universe seharga $4 miliar. Singkatnya, Marvel Cinematic Universe saat ini masih menjadi waralaba film terlaris dalam sejarah sinematik, meraup gabungan $28,56 miliar di seluruh dunia. Dan itu hanya melalui penerimaan box office, tidak termasuk pendapatan dari televisi, streaming, VOD, penjualan video rumahan, merchandise, dan kehadiran di taman hiburan, karena Disney kini telah menjadikan Marvel sebagai bagian dari Disney Parks juga.
Contoh lain dari akuisisi properti intelektual yang signifikan adalah ketika Disney mengakuisisi Pixar pada tahun 2006 dengan harga 7,4 miliar dolar AS. Pixar, yang terkenal dengan film-film animasi yang inovatif dan populer seperti Toy Story dan Finding Nemo, telah menjadi bagian penting dari kesuksesan Disney dalam industri hiburan. Akuisisi ini memperkuat posisi Disney dalam genre film animasi dan telah menghasilkan pendapatan yang besar melalui kesuksesan box office film-film seperti WALL-E dan Toy Story 3.
Selain Disney, Netflix juga terlibat dalam sejumlah akuisisi properti intelektual yang signifikan. Misalnya, Netflix Dilaporkan Membayar $21,4 Juta Untuk Squid Game pada tahun 2021, Neflix juga pada tahun 2017 mereka mengakuisisi Millarworld, penerbit buku komik yang terkenal dengan judul-judul seperti Kick-Ass dan Kingsman. Netflix membeli penerbit dan hak untuk memproduksi TV dan film baru, dan sejak saat itu telah merilis beberapa seri Netflix Original dan memperluas waralaba yang dimiliki.
Contoh lain adalah akuisisi Netflix terhadap perusahaan cerita Roald Dahl pada tahun 2021. Roald Dahl adalah seorang novelis Inggris yang terkenal dengan bukunya yang ditujukan untuk anak-anak. Kesepakatan ini memberikan Netflix hak penerbitan untuk seluruh katalog belakang Roald Dahl, serta kesempatan untuk menciptakan alam semesta yang unik melalui film animasi, live-action, TV, penerbitan, game, dan pengalaman lainnya.
Berikut adalah beberapa informasi dalam bentuk tabel yang mencakup informasi akusisi :
Dalam industri hiburan, akuisisi properti intelektual menjadi strategi penting dalam mengamankan dan memperluas portofolio, memperoleh hak atas waralaba terkenal, dan mendapatkan keuntungan dari popularitas dan nilai komersial karya-karya tersebut. Akuisisi properti intelektual yang berhasil dapat membantu perusahaan untuk meraih kesuksesan dalam persaingan industri hiburan yang semakin ketat.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor