BeritaInvestor.id – Berita ini telah terbit pada situs Berita Investor. Baca lebih lengkap pada https://beritainvestor.id/daaz-bara-lestari-gelar-ipo-300-juta-saham/ PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu dan merupakan induk dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), baru-baru ini mengumumkan rencana akuisisi kilang Shell di Singapura, Shell Chemical and Industrial Park (SECP). Akuisisi ini dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam strategi pertumbuhan BRPT untuk memperluas pasar regional sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia.
Direktur Utama Barito Pacific, Agus Pangestu, menyatakan bahwa langkah ini akan memperkuat keamanan energi dan menyediakan pasokan produk esensial untuk sektor kimia dan infrastruktur dalam negeri. “Dengan menargetkan akuisisi yang strategis dan membangun kemitraan global, kami telah bertransformasi menjadi kekuatan regional yang tangguh,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2024).
Kinerja Keuangan Hingga Kuartal III-2024
Hingga kuartal III-2024, Barito Pacific mencatatkan pendapatan sebesar US$1,67 miliar dengan laba bersih mencapai US$27 juta. Namun, kinerja keuangan ini sedikit tertekan oleh volatilitas berkelanjutan di sektor petrokimia, pemeliharaan pada unit panas bumi anak usaha Barito, serta jadwal pemeliharaan teratur di kompleks petrokimia. Total aset perseroan tercatat sebesar US$10,19 miliar.
Pengelolaan Risiko dan Profil Likuiditas yang Kuat
Dalam menghadapi kondisi global yang tidak menentu, Barito Pacific berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan manajemen risiko finansial. Perseroan mempertahankan profil likuiditas yang kuat dengan rasio utang terhadap ekuitas yang stabil pada 0,74x. “Profil likuiditas kami tetap dalam kondisi yang kuat untuk mendukung ekspansi yang sedang berlangsung, serta gesit dalam mengejar peluang anorganik,” jelas Agus.
Komitmen Terhadap Energi Terbarukan
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap transisi energi, Barito Pacific juga merencanakan pengembangan kapasitas energi terbarukan sebesar 104 MW dalam waktu dekat. Perseroan menargetkan untuk mencapai kapasitas pembangkit listrik hingga 1 GW pada tahun 2025. Agus menyebut bahwa langkah ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui energi baru terbarukan, sembari memastikan upaya-upaya keberlanjutan yang berwawasan lingkungan.
Dengan akuisisi SECP di Singapura, Barito Pacific menegaskan posisinya sebagai pemain penting di sektor energi dan petrokimia regional, siap menghadapi tantangan global sambil mempertahankan fokus pada ekspansi berkelanjutan dan inovasi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor