BeritaInvestor.id – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.memberikan informasi terbaru terkait proses due diligence atau uji kelayakan dengan PT Bank Tabungan Negara Syariah (BTN Syariah).
Sebelumnya, BTN Syariah, unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), berencana melakukan pelepasan atau spin-off dan membidik Bank Muamalat sebagai “cangkang” untuk menjadi bank umum syariah (BUS).
Proses Due Diligence Masih Berlangsung
Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengungkapkan bahwa proses due diligence masih terus berjalan dan belum dapat dipastikan kapan akan selesai. Ia juga belum bisa memastikan apakah akuisisi bank yang dikendalikan sahamnya oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) itu akan terjadi.
“Dapat kami sampaikan bahwa saat ini proses due diligence masih terus berjalan,” kata Hayunaji, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (23/4/2024).
“Terkait dengan tindaklanjutnya, kami akan mengikuti strategi dan arahan dari Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat.”
Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu sempat mengatakan bahwa proses uji kelayakan akan rampung pada April 2024.
Anggota BPKH Sebut Ada Dinamika di DPR
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander belum bisa memastikan apakah due diligence dapat selesai pada bulan April. Ia menyebut prosesnya bergantung pada pembahasan internal dan adanya “dinamika di DPR” dalam proses akuisisi ini.
“Kami juga masih dalam pembahasan, artinya kami mengikuti saja. Memang kemaren ada dinamika di DPR juga, seperti itu. Kami hanya mengikuti semua stakeholders,” ujar Harry pada 3 April 2024 lalu.
Empat Objek Due Diligence
Proses due diligence mencakup empat objek, yaitu:
- Portofolio keuangan
- Aspek hukum, termasuk kontrak dan perjanjian
- Teknologi bank
- Kesiapan SDM
Nilai Transaksi Belum Diungkap
Mengenai nilai transaksi, Nixon L.P. Napitupulu menyatakan belum bisa diungkapkan karena proses due diligence masih belum selesai.
“Kita harapkan kelar di April dan di April itu kami sudah ambil keputusan setelah membaca laporan hasil due diligence-nya. Kalau ditanya struktur transaksi berapa harga, belum bisa dijawab. Karena nanti saya mendahului dari due diligence,” pungkasnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor