BeritaInvestor.id – Setelah hampir empat dekade menantang dan bertaruh terhadap perusahaan-perusahaan besar yang dianggapnya memiliki valuasi terlalu tinggi atau terlibat dalam tindakan curang, Jim Chanos memutuskan untuk menutup dana lindung nilai (hedge fund) miliknya. Kariernya sebagai short seller mencakup pertaruhan melawan Enron, yang akhirnya bangkrut, serta perjuangan melawan Tesla dan AOL.
Perusahaan Chanos & Co. yang kini ia kelola, mengelola dana di bawah US$ 200 juta, jauh berkurang dari puncaknya pada tahun 2008, yakni US$ 6 miliar. Bahkan, sepanjang tahun ini, dana kelolaan Chanos & Co. turun 4%, sementara S&P 500 naik 19%, termasuk dividen. Kondisi ini membuat Chanos kesulitan meraih keuntungan dari short selling.
“Pasar untuk investasi yang saya lakukan telah berubah,” kata Chanos kepada The Wall Street Journal, Senin (20/11/2023). Dia berencana untuk mengembalikan sebagian besar uang investor pada 31 Desember mendatang.
Meskipun menutup dana lindung nilai, Chanos akan tetap menjalankan perusahaannya dengan fokus pada konsultasi dan penelitian untuk klien tertentu. Dia juga berencana untuk melanjutkan aktivitasnya di Twitter, di mana ia dikenal dengan akun @WallStCynic, yang sering mengkritik apa yang dianggapnya sebagai sikap berlebihan para analis dan investor.
Jim Chanos, yang mulai mencuat sebagai analis junior bearish di Gilford Securities pada tahun 1982, telah terlibat dalam beberapa momen terobosan, termasuk pertaruhannya melawan Enron pada tahun 2001. Sejak itu, dia telah menjadi figur publik yang kontroversial dalam dunia keuangan, dengan beberapa target yang mempertahankan diri atau mengajukan gugatan.
Momen terobosan Chanos tidak hanya mengubah kariernya tetapi juga membentuk reputasinya sebagai “tukang omel pasar saham.” Meski beberapa targetnya mencoba menggugatnya, Chanos telah membuktikan analisisnya yang tajam dan kritis, terutama dalam mengidentifikasi potensi kecurangan perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor