BeritaInvestor.id – Emiten asuransi konvensional umum Grup Salim, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP), disebut akan melakukan penambahan modal, termasuk via rights issue. Hal tersebut dilakukan seiring adanya rencana penerbitan aturan modal minimum perusahaan asuransi terbaru. Selain itu AHAP juga terbuka untuk opsi go private seperti emiten Salim lainya yakni PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Hal ini terungkap setelah AHAP baru-baru ini melakukan transaksi afiliasi dengan mengajukan pinjaman subordinasi ke pengendali perusahaan PT Asuransi Central Asia (ACA) senilai Rp30 miliar. Manajemen menyebut aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis dan terus menjaga tingkat solvabilitas perseroan.
Dalam keterbukaan informasi terkait Pendapat Kewajaran Atas Rencana Transaksi Pinjaman Dana disebutkan, AHAP akan menyelesaikan pinjaman kepada ACA dengan cara pengembalian tunai secara bertahap dengan memperhatikan hal-hal sebagaimana diatur di atas.
Atau alternatifnya dengan mengonversi saham AHAP pada saat AHAP melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) melalui Penawaran Umum Terbatas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagai perusahaan publik.
Seiring dengan itu, menurut sumber yang mengetahui akan adanya transaksi ini, terbuka potensi AHAP akan melakukan rights issue dalam waktu dekat.
Kendati demikian masih menurut sumber tersebut, AHAP juga bisa berpotensi go private alias hengkang dari bursa apabila rights issue dianggap lamban dan kurang efisien, seperti yang dilakukan di persahaan Salim lain yakni META.
Sebelumnya Direktur META sudah mengungkapkan alasan mengapa perseroan melakukan aksi Go Private yakni tidak ingin lagi melakukan rights issue secara terus menerus.
Melihat kasus ini dan mengingat AHAP harus menyuntik modal untuk memenuhi aturan modal inti asuransi hingga Rp 1 triliun, menurut sumber yang mengetahui akan transaksi ini peluang AHAP untuk go private menyusul META cukup terbuka.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor