BeritaInvestor.id – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana melakukan penjualan seluruh sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), perusahaan batu bara termal yang tergabung dalam Grup Adaro. Saat ini, Adaro memiliki 99,99% atau 7.008.202.240 saham di AAI.
Meski melakukan divestasi, manajemen Adaro Energy menegaskan bahwa transaksi ini tidak akan mengganggu kelangsungan usaha perseroan. Setelah divestasi, ADRO masih memiliki pendapatan sekitar 35% dari total pendapatan sebelum divestasi, yang dikontribusikan oleh lini bisnis Adaro di luar AAI.
Pendapatan dan Laba Setelah Divestasi
Pada semester I-2024, Adaro Energy mencatat pendapatan sebesar US$ 2,97 miliar. Namun, setelah memperhitungkan divestasi AAI, proforma pendapatan perusahaan akan menjadi sekitar US$ 1,05 miliar.
Selain itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I-2024 sebesar US$ 778,77 juta. Jika divestasi AAI terealisasi, proforma laba bersih ADRO akan menjadi US$ 321,01 juta.
Direksi Adaro menyatakan bahwa fokus ke depan adalah mengembangkan bisnis-bisnis terkait ekonomi hijau yang memiliki potensi pendapatan lebih besar, didukung oleh pendanaan yang lebih kompetitif. “Dengan partisipasi dalam bisnis-bisnis terkait ekonomi hijau, perseroan turut mendukung upaya pengendalian perubahan iklim,” ujar Direksi Adaro dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Kamis (17/10/2024).
Komitmen Adaro Terhadap Ekonomi Hijau
Adaro Energy menyatakan keyakinannya bahwa lini bisnis yang sedang dikembangkan terkait ekonomi hijau akan memberikan kontribusi yang signifikan di masa depan. Langkah ini sejalan dengan upaya global dalam menghadapi perubahan iklim, dan Adaro berharap dapat menjadi bagian dari solusi dengan fokus pada energi terbarukan dan bisnis ramah lingkungan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor