PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah mengumumkan keterbukaan informasi terbaru pada tanggal 21 Juni 2023 yang membahas rencana penyampaian laporan keuangan kuartal II-2023. Dalam pengumuman tersebut, perusahaan menyatakan bahwa laporan keuangan semester pertama tahun 2023 akan disampaikan setelah melalui proses penelaahan yang terbatas oleh akuntan publik.
Direktur Adaro Minerals, Heri Gunawan, menjelaskan bahwa pengumuman tersebut sesuai dengan Peraturan Bursa No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Laporan keuangan kuartal II untuk tahun buku 2023 akan menjadi fokus dalam penelaahan yang terbatas oleh akuntan publik.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2023, Adaro Minerals mencatat pendapatan usaha sebesar US$ 238,24 juta, mengalami kenaikan sebesar 30,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar US$ 182,14 juta. Selain itu, laporan keuangan per 31 Maret 2023 juga mencatat adanya peningkatan beban pokok pendapatan dari US$ 63,46 juta pada kuartal I-2022 menjadi US$ 103,6 juta.
[tv-chart symbol=”IDX:ADMR” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 84,70 juta, mengalami pertumbuhan sebesar 1,49% dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang sebesar US$ 83,46 juta. Laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami peningkatan menjadi US$ 0,0021 dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang sebesar US$ 0,0020.
Pada perdagangan sesi I tanggal 22 Juni, saham ADMR dibuka stabil di harga Rp 840 namun kemudian mengalami kenaikan. Pada pukul 10:52 WIB, saham ini mencapai level Rp 910 atau naik sebesar 8,33%.
Per akhir Mei 2023, pemegang saham ADMR terdiri dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebesar 68,547%, PT Alam Tri Abadi sebesar 6,459%, dan PT Adaro Mining Technologies sebesar 8,833%. Adapun kepemilikan publik atas saham Adaro Minerals (ADMR) mencapai 16,161%. Jumlah pemegang saham ADMR per akhir Mei tercatat sebanyak 43.914 pemegang saham, mengalami penurunan sebanyak 916 pemegang saham dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 44.830 pemegang saham.