BeritaInvestor.id – Emiten BUMN konstruksi ADHI mencatat penurunan dramatis pada kuartal I-2025. Laba bersih perusahaan anjlok 96,8% hanya menyisakan Rp316,5 juta, turun dari Rp10,1 miliar tahun sebelumnya. Penurunan disebabkan oleh kontraksi pendapatan hingga 36%, yang hanya mencapai Rp1,68 triliun.
Pendapatan Turun 36%, Laba Kian Terkikis
Pada triwulan I-2025, pendapatan ADHI tercatat di level Rp1,68 triliun, turun dari Rp2,63 triliun pada tahun lalu. Segmentasi utama seperti konstruksi menghasilkan Rp1,3 triliun, sementara properti hanya menyumbang Rp94,7 miliar.
Biaya Operasional Menguat, Margin Tipis
Meski beban pokok pendapatan turun 40% ke Rp1,42 triliun, biaya operasi ADHI malah naik 10,3% menjadi Rp186,8 miliar. Hal ini mempersempit laba bruto menjadi Rp255,1 miliar dan laba bersih hanya Rp316,5 juta, turun drastis dari periode sebelumnya.
Laba per Saham Melorot ke Rp0,04/saham
Pada level saham, laba per lembar menyusut menjadi Rp0,04/saham dari Rp1,12/saham, menunjukkan tekanan kinerja ADHI di tengah kondisi operasional yang tidak sehat. Investor disarankan mempertimbangkan risiko fundamental perusahaan.Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.