BeritaInvestor.id – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memastikan akan melanjutkan pengerjaan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) dengan total nilai Rp6,8 triliun. Selain proyek MRT, ADHI juga sedang menggarap dua megaproyek kereta api lainnya, yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp4 triliun dan CP 202 senilai Rp2,8 triliun.
Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi, mengungkapkan bahwa ADHI juga terlibat dalam pembangunan sarana kereta di Manila, Filipina, bekerja sama dengan PT PP (Persero) Tbk. Proyek ini memiliki nilai kontrak total Rp8,4 triliun, di mana ADHI memiliki porsi sebesar Rp3,7 triliun.
Tuntasnya proyek LRT Jabodebek Fase 1 juga menunjukkan komitmen ADHI dalam menyelesaikan penugasan pemerintah. Proyek ini merupakan percepatan pembangunan LRT Jabodebek berdasarkan Peraturan Presiden No. 98/2015 dan perubahannya. Dalam proyek LRT Jabodebek, ADHI berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 kilometer dengan total 18 stasiun.
Kereta ringan ini mengadopsi teknologi grade of automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui Operation Control Center (OCC). Entus mengungkapkan bahwa proyek ini adalah kolaborasi antara ADHI, beberapa BUMN, serta Kementerian Perhubungan, PUPR, dan Kementerian BUMN, untuk menciptakan infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan.
Lingkup pekerjaan yang dijalankan oleh ADHI dalam proyek ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengerjaan struktur, sistem kereta, persinyalan, serta pembangunan stasiun dan depo.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor