BeritaInvestor.id – Asian Development Bank (ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% pada 2025 dan naik menjadi 5,1% di tahun berikutnya. Proyeksi ini didukung oleh konsumsi swasta yang stabil, peningkatan investasi, serta belanja sosial pemerintah yang fokus pada distribusi pendapatan lebih merata.
Growth Drivers: Domestik vs Ekspor
Pertumbuhan akan dipacu sektor manufaktur, pertanian, dan layanan seperti ritel, transportasi, serta pergudangan. Kepala Ekonom ADB Albert Park menekankan bahwa permintaan dalam negeri menjadi tulang punggung ekonomi, meski ekspor neto masih terbatas.
Fiskal Pro-Pertumbuhan dengan Defisit 2,5%
Pemerintah akan mempertahankan sikap fiskal pro-pertumbuhan pada 2025. Defisit fiskal diproyeksi mencapai 2,5% PDB, naik dari 2,3% tahun lalu. Dana dialokasikan untuk program prioritas seperti makan gratis, renovasi sekolah, dan ketahanan pangan. Meski begitu, efisiensi biaya operasional tetap dilakukan.
Inflasi Tetap Terkendali di 2%
Inflasi inti diperkirakan stabil pada rata-rata 2% untuk dua tahun ke depan—masih dalam target pemerintah dan BI (2,5±1%). Kementerian bersama Bank Indonesia akan terus memantau fluktuasi harga pangan untuk menjaga stabilitas.
Program Makan Gratis: Rp171 T sebagai Stimulan
Pemerintah menganggarkan Rp171 triliun (US$10,7 miliar) untuk Program Makan Gratis yang diharapkan memacu aktivitas ekonomi dan lapangan kerja di wilayah pedesaan. ADB menyebut program ini bisa meningkatkan inklusivitas pertumbuhan.
Investasi Berpotensi Melesat
Peningkatan investasi swasta dan proyek strategis nasional akan didukung oleh ketersediaan kredit domestik dan FDI. Aktivitas pabrik juga mencatat pertumbuhan tercepat sejak Maret 2024, dengan pesanan baru melonjak signifikan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.