BeritaInvestor.id – Di awal tahun 2024, sektor tekstil Indonesia mengalami tantangan berat dengan penutupan sejumlah pabrik dan pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran. Berdasarkan data terbaru dari Okezone, sebanyak 13.800 karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari 10 perusahaan tekstil utama. Penutupan pabrik dan langkah efisiensi perusahaan menjadi penyebab utama dari gelombang PHK ini.
Daftar Perusahaan dan Jumlah PHK
PHK Akibat Penutupan Pabrik
- PT S Dupantex, Jawa Tengah: 700 karyawan
- PT Alenatex, Jawa Barat: 700 karyawan
- PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: 500 karyawan
- PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: 400 karyawan
- PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: 700 karyawan
- PT Sai Apparel, Jawa Tengah: 8.000 karyawan
PHK Akibat Efisiensi Perusahaan
- PT Sinar Panca Jaya, Semarang: 2.000 karyawan
- PT Bitratex, Semarang: 400 karyawan
- PT Johartex, Magelang: 300 karyawan
- PT Pulomas, Bandung: 100 karyawan
Dampak Ekonomi dan Sosial
Total 13.800 karyawan terkena dampak langsung dari kebijakan ini, memberikan efek ekonomi dan sosial yang signifikan. PHK massal ini mempengaruhi kehidupan ribuan keluarga dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi di wilayah-wilayah terdampak. Penutupan pabrik dan pengurangan tenaga kerja biasanya menurunkan daya beli masyarakat, meningkatkan angka pengangguran, dan mengurangi aktivitas ekonomi lokal.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor