BeritaInvestor.id – Keputusan Korea Selatan untuk melarang short selling saham hingga Juni 2024 telah memberikan dorongan awal bagi pasar saham lokal pada awal pekan ini. Langkah ini juga berdampak positif pada American depositary receipts (ADRs) perusahaan Korea Selatan yang diperdagangkan di Amerika Serikat.
Larangan Short Selling di Korea Selatan
Regulator Korea Selatan mengumumkan keputusan tersebut setelah menemukan “short selling naked ilegal terjadi secara lebih rutin”. Short selling naked adalah praktik di mana investor menjual saham tanpa memastikan kemampuan untuk meminjam saham tersebut, yang berisiko tidak dapat memenuhi kewajiban pembelian kembali. Praktik ini telah dilarang di AS sejak keruntuhan keuangan pada 2007-2008.
Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) menyatakan bahwa larangan ini diberlakukan untuk menjaga fungsi penetapan harga yang adil di pasar saham domestik. Mereka juga mencatat bahwa ada sejumlah kasus short selling naked ilegal oleh investor asing dan institusi.
Dampak pada ADR dan Pasar Internasional
Meski larangan short selling berlaku di Korea Selatan, ADR perusahaan Korea Selatan yang diperdagangkan di AS tidak terpengaruh. Dalam sebuah studi tahun 2010, ditemukan bahwa aktivitas short selling untuk ADR perusahaan yang menghadapi larangan shorting di negara asal mereka meningkat sebesar 40%. ADR memberikan mekanisme bagi investor untuk melakukan short selling tanpa kendala yang ada di negara asal.
Para peneliti dari Utah State University, University of Mississippi, dan North Carolina State University menjelaskan bahwa ADR yang diperdagangkan di AS memungkinkan investor untuk menghindari kendala short-sale di negara asal dengan melakukan short selling ADR.
Kinerja Saham dan ADR
Setelah pengumuman larangan, saham-saham Korea Selatan mengalami peningkatan pada hari Senin. Namun, pada hari Selasa, saham-saham tersebut mundur kembali. Di sisi lain, ADR perusahaan Korea Selatan yang diperdagangkan di New York mengalami penurunan pada awal perdagangan sore hari Selasa. Produsen baja Posco Holdings (PKX) turun hampir 9%, pembuat TV LG Display (LPL) turun 0,9%, dan SK Telecom (SKM) turun 2%.
Pengaruh Kebijakan dan Dampak Global
Keputusan untuk melarang short selling bukan pertama kalinya diambil oleh Korea Selatan. Pada Maret 2020, langkah serupa diambil untuk melindungi pasar ekuitas dari dampak COVID-19. Langkah ini juga memiliki dampak pada upaya Korea Selatan untuk diklasifikasikan sebagai pasar maju oleh penyedia indeks MSCI, yang telah mendesak negara tersebut untuk mencabut larangan short selling yang dapat menghambat investasi asing.
Komentar dan Perspektif Regulator
Ketua FSC, Kim Joo-hyun, menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya memperbaiki sistem short selling agar menjadi sistem yang dapat dipercaya oleh semua investor. Ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan stabilitas dan keadilan di pasar saham domestik.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor