BeritaInvestor.id – Teknologi kecerdasan buatan (AI) bagaikan pisau bermata dua bagi dunia kerja di Indonesia. Di satu sisi, AI membuka gerbang peluang baru dengan pertumbuhan pesat di bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian terkait AI. Di sisi lain, AI juga menghadirkan tantangan bagi pekerja yang tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan di era AI ini.
Ledakan Permintaan Tenaga Ahli AI
Menurut laporan AI Jobs Barometer 2024 dari PwC, permintaan untuk tenaga kerja ahli di bidang AI meroket. Di Indonesia, lowongan pekerjaan yang membutuhkan “AI Skill” mencapai tujuh pekerjaan dari total lowongan kerja di sektor-sektor yang terpapar teknologi AI.
Hal ini memicu pola pergeseran keahlian yang signifikan. Keterampilan lama mulai ditinggalkan, digantikan oleh keahlian baru yang relevan dengan AI seperti machine learning, deep learning, dan data science. Fenomena ini terlihat jelas dalam iklan lowongan kerja, di mana pencarian ahli AI jauh lebih cepat dibandingkan dengan pekerjaan non-AI.
Dampak Positif AI pada Produktivitas dan Kesejahteraan
AI bukan hanya mengubah jenis pekerjaan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan nilai pekerja. Laporan PwC menunjukkan bahwa AI mampu meningkatkan produktivitas kerja hingga 4,8 kali lebih tinggi. Hal ini pun berimbas pada kenaikan gaji pekerja yang mencapai 25%.
Peningkatan produktivitas dan nilai pekerja ini membuka pintu menuju peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja dan negara secara keseluruhan. Adopsi AI yang bertanggung jawab dan etis di semua sektor pekerjaan dapat mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
Tantangan dan Persiapan Menghadapi Era AI
Di balik peluang yang menjanjikan, AI juga menghadirkan tantangan bagi pekerja yang tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan. Hilangnya keterampilan lama dan keterbatasan akses terhadap pelatihan untuk mendapatkan keahlian baru dapat menjadi hambatan bagi pekerja untuk beradaptasi dengan era AI.
Pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia perlu bergerak cepat untuk mempersiapkan tenaga kerja dalam menghadapi era AI. Investasi dalam program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang menjadi kunci utama.
Selain itu, kerjasama antara berbagai pihak, seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas, sangatlah penting untuk memastikan transisi yang mulus ke era AI. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan daya saing dan mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seiring dengan peningkatan kesejahteraan para pekerja di era AI.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor