BeritaInvestor.id – Pemodal asing melaksanakan pembelian bersih (net buy) saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) senilai Rp 3,85 triliun melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total crossing saham mencapai 1,35 miliar saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dengan harga pelaksanaan Rp 2.850 per saham.
Transaksi dan Perjanjian Penjualan Saham
Transaksi ini dilakukan melalui BNI Sekuritas sebagai broker beli dan broker jual, dan dilaksanakan pada sesi I di BEI, Kamis (13/6/2024). Ini merupakan bagian dari perjanjian penjualan saham SILO yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melalui PT Megapratama Karya Persada kepada perusahaan asal Singapura, Sight Investment Company Pte Ltd.
Rencana Penjualan Saham SILO
Sebelumnya, Corporate Secretary LPKR, Ratif Safitri, mengungkapkan bahwa LPKR berencana menjual sebanyak 1,35 miliar unit saham SILO atau setara dengan 10,4% saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) kepada Sight Investment. “Nilai transaksinya setara dengan Rp 3,85 triliun. Transaksi ini merupakan transaksi bersyarat dengan pemenuhan pelaksanaan dilakukan setelah seluruh syarat terpenuhi,” jelas Ratif dalam penjelasan resminya beberapa waktu lalu.
Dampak Transaksi Bagi LPKR
Manajemen menyatakan bahwa transaksi ini akan berdampak positif bagi perseroan dengan penguatan neraca keuangan dan peningkatan kas LPKR. Penjualan dan pembelian saham SILO ini tidak memiliki afiliasi. Berdasarkan data registrasi pemegang saham per akhir Mei 2024, Lippo Karawaci (LPKR) bertindak sebagai pengendali dengan kepemilikan 49,57% saham Siloam (SILO). Sisanya dikuasai oleh Prime Helth sebesar 26,18% dan sisanya oleh investor publik.
Kinerja Keuangan dan Marketing Sales LPKR
Pada kuartal I-2024, Lippo Karawaci mencatatkan penjualan marketing properti senilai Rp 1,5 triliun, setara dengan 28% dari target pra penjualan tahun ini sebesar Rp 5,37 triliun. Namun, kinerja keuangan LPKR mengalami penurunan dengan mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 179,12 miliar pada kuartal I-2024, dibandingkan laba bersih Rp 1,12 triliun pada kuartal I-2023.
Marketing sales kuartal I-2024 didominasi oleh penjualan rumah tapak setelah berhasil meluncurkan Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis, konsep baru di Cikarang yang didukung oleh sejumlah produk XYZ Livin. Sebanyak 55% pra penjualan bersumber dari berbagai proyek perumahan yang menyasar pemilik rumah pertama, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown.
Hingga kuartal I-2024, LPKR mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 90,18 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba periode berjalan Rp 1,25 triliun. Rugi bersih ini terjadi meskipun pendapatan meningkat dari Rp 3,81 triliun menjadi Rp 4,60 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor