Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

The Fed Pertahankan Suku Bunga 5,25% – 5,5%, Rupiah Menguat

by Tim Redaksi
13, June, 2024
in Ekonomi
0
Keputusan The Fed Mempertahankan Suku Bunga, Apa Dampaknya?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

BeritaInvestor.id – Nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar AS mengalami penguatan tipis pada Kamis (13/6/2024), diiringi keputusan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) untuk mempertahankan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan, rupiah naik 15 poin atau 0,09% menjadi Rp16.280 per USD dari level Rp16.295 per USD di hari sebelumnya. Penguatan ini terjadi setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25% hingga 5,5%, level tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Keputusan The Fed dan Dampaknya

Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga didasarkan pada data terbaru yang menunjukkan tanda-tanda inflasi mulai mereda. Indeks Harga Konsumen (IHK) inti di AS naik 3,4% pada Mei tahun ke tahun, laju terkecil dalam 12 bulan terakhir.

“Meskipun inflasi menunjukkan tren penurunan, The Fed masih belum yakin untuk menurunkan kisaran target inflasi mereka,” ujar Sarah House dan Michael Pugliese, ekonom di Wells Fargo Securities.

The Fed juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pengurangan kepemilikan sekuritas Treasury, utang agensi, dan sekuritas yang didukung hipotek agensi.

Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak data positif untuk meyakinkan komite bahwa inflasi benar-benar bergerak menuju target 2%.

Proyeksi ekonomi The Fed terbaru menunjukkan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) diprediksi mencapai 2,8% pada akhir tahun ini, naik dari proyeksi 2,6% pada Maret.

Reaksi Pasar dan Prospek ke Depan

Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga, pasar merespon positif dengan penguatan nilai tukar rupiah. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi AS dan global.

Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai arah kebijakan The Fed di masa depan. Dot plot The Fed menunjukkan bahwa beberapa anggota memperkirakan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.

Para ekonom memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk data inflasi AS, kebijakan moneter The Fed, dan kondisi ekonomi global.


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Dolar ASEkonomi IndonesiaFederal ReserveFOMCINFLASIJerome PowellKurs RupiahNilai Tukarrupiahsuku Bunga
Previous Post

IPCC Bagikan Dividen Rp152,68 Miliar, Investor Terima Rp83,97 per Saham

Next Post

Defisit Rp8,75 Triliun, Bukalapak (BUKA) Optimis dengan Strategi Baru

Next Post
Defisit Rp8,75 Triliun, Bukalapak (BUKA) Optimis dengan Strategi Baru

Defisit Rp8,75 Triliun, Bukalapak (BUKA) Optimis dengan Strategi Baru

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor