BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) merespon kekhawatiran investor ritel terkait kebijakan Full Call Auction (FCA) di Papan Pemantauan Khusus. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa evaluasi terhadap kebijakan FCA akan dilakukan dalam waktu dekat, sesuai dengan jadwal review yang ditetapkan, yaitu setiap tiga bulan sekali.
“Review FCA akan dilaksanakan pada bulan ini, alias Juni,” ungkap Jeffrey, Senin (10/6/2024).
Terbuka untuk Masukan
Jeffrey menjelaskan bahwa BEI terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk melalui protes yang disampaikan investor ritel. Masukan tersebut akan dipertimbangkan dalam proses evaluasi kebijakan FCA.
“Terkait karangan bunga, atau masukan melalui media dan cara apapun, kami dengarkan dan kami perhatikan,” katanya.
Tujuan Papan Pemantauan Khusus
Tujuan utama Papan Pemantauan Khusus, menurut Jeffrey, adalah untuk memberikan kesempatan kepada investor memahami saham dengan karakteristik risiko berbeda. Volatilitas harga, tambahnya, bukan tanggung jawab bursa. “Di continuous auction juga bisa naik turun, di call auction juga bisa naik turun. Buktinya beberapa hari ini naik turun,” jelas Jeffrey.
Protes Investor Ritel
Sebelumnya, pada akhir Mei 2024, investor ritel menyampaikan protes terhadap kebijakan FCA melalui karangan bunga yang dipasang di depan Gedung BEI. Investor menilai kebijakan ini tidak transparan karena tidak menyediakan informasi bid offer secara real time.
Implementasi FCA dan Kritik
Kebijakan Papan Pemantauan Khusus, yang diimplementasikan secara bertahap sejak Juni 2023, bertujuan untuk meningkatkan tata kelola pasar modal. Namun, implementasi FCA menuai kritik dari investor ritel karena dianggap membingungkan dan tidak menguntungkan.
Evaluasi Menyeluruh
BEI menyatakan bahwa evaluasi terhadap FCA akan dilakukan secara menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai masukan dari stakeholders. Hasil evaluasi akan diumumkan sesegera mungkin.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor