Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

OJK: Jaringan ATM di Indonesia Menyusut

by Tim Redaksi
10, June, 2024
in Ekonomi
0
OJK: Jaringan ATM di Indonesia Menyusut
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Beberapa bank di Indonesia telah mengurangi jumlah mesin ATM yang tersebar di berbagai tempat. Hal ini tercatat dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam laporan tersebut disebutkan jaringan kantor bank umum konvensional (BUK) di seluruh Indonesia tersisa 115.539 per triwulan IV-2023, berkurang 4.676 unit dari sebelumnya.

Penyusutan Jaringan ATM

Jaringan kantor terbanyak masih didominasi oleh terminal perbankan elektronik (ATM/CDM/CRM) sebanyak 91.412 unit. Jumlah itu menyusut 1.417 unit dari setahun sebelumnya yang mencapai 92.829 unit. Penurunan ini menimbulkan pertanyaan tentang penyebab berkurangnya jumlah mesin ATM yang membantu nasabah menarik dananya.

Pandangan Pengamat Perbankan

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, menjelaskan bahwa penyebab turunnya jumlah jaringan kantor bank, khususnya ATM, juga terjadi di negara lain. “Penyebab dari fenomena ini dapat dilihat dari beragam sudut pandang. Di antaranya, kenyataan bahwa transaksi telah bergeser ke layanan digital (mobile banking dan aplikasi) yang mudah digunakan dan mudah diakses dari beragam tempat pilihan nasabah,” kata Arianto saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Minggu (9/6/2024).

Biaya Tinggi dan Perubahan Kebiasaan Nasabah

Arianto menyebutkan bahwa biaya investasi dan perawatan mesin ATM relatif tinggi. Dari sudut pandang nasabah, kebiasaan baru untuk menggunakan mobile banking dan aplikasi mobile untuk transaksi keuangan semakin meningkat. “Penurunan jumlah mesin ATM di Indonesia merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor yang mendasarinya. Baik dari sudut pandang bank maupun nasabah, terdapat alasan logis dan strategis di balik tren ini,” ujarnya.

Pentingnya ATM di Daerah Tertentu

Meskipun demikian, Arianto mengatakan bahwa ATM masih tetap menjadi layanan penting bagi banyak nasabah, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai. Bank perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan nasabah, dengan tetap menyediakan layanan ATM yang aman, mudah diakses, dan memenuhi kebutuhan nasabah di era digital ini.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: bank indonesiaEkonomi IndonesiaINVESTASILayanan DigitalMobile BankingOJKPasar modalPengurangan ATMPerbankanSistem Pembayaran
Previous Post

Pembagian Dividen Minimalis CHEM 2023: Rp0,13 per Saham

Next Post

BMTR Rilis Obligasi dan Sukuk Ijarah Senilai Rp1,3 Triliun

Next Post
Saham Lo Kheng Hong BMTR Melesat 5,34%, Didorong Akuisisi Saham BABP

BMTR Rilis Obligasi dan Sukuk Ijarah Senilai Rp1,3 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor