BeritaInvestor.id – Emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM), mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 99% pada tiga bulan pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip dari keterbukaan informasi BEI, laba bersih perusahaan tambang batu bara dan nikel ini per Maret 2024 tercatat sebesar US$1 juta atau sekitar Rp16,21 miliar. Sementara di tahun 2023, perseroan membukukan laba sebesar US$103 juta atau sebesar Rp1,67 triliun.
Kinerja Keuangan dan Penurunan Penjualan
Dari sisi top line, HRUM membukukan penjualan sebesar US$266 juta atau sekitar Rp4,3 triliun, turun dari tahun lalu sebesar US$295 juta. Sementara itu, jumlah beban meningkat signifikan menjadi US$195,81 juta dari sebelumnya US$131,7 juta. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh menurunnya produksi batu bara HRUM di kuartal 1/2024, ditambah dengan penurunan harga jual batu bara rata-rata yang terus menurun.
Produksi dan Harga Jual Batu Bara
Selama tiga bulan awal 2024, HRUM memproduksi 1,7 juta ton batu bara, berkurang 9,6% dari tahun lalu. Sementara harga jual rata-rata batu bara sebesar US$99,9 per ton, turun 37,9% secara year on year (yoy). Penurunan produksi dan harga jual ini sangat mempengaruhi kinerja keuangan HRUM.
Aset dan Liabilitas
Per Maret 2024, perusahaan mencatatkan aset sebesar US$2.474 juta, meningkat 51% dari akhir tahun 2023 yang sebesar US$1.633 juta. Sementara posisi liabilitas HRUM tercatat sebesar US$1.144 juta. Ekuitasnya tercatat sebesar US$1.330 juta di tahun 2024.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor