BeritaInvestor.id – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan kerugian sebesar Rp126,49 miliar per 31 Maret 2024. Angka ini menunjukkan penurunan kinerja keuangan sebesar 227 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan berhasil membukukan laba sebesar Rp99,11 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar turun menjadi Rp5,57 dari sebelumnya surplus Rp4,37.
Penurunan Penjualan dan Pendapatan Usaha
Penjualan dan pendapatan usaha tercatat sebesar Rp712,79 miliar, turun 38 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp1,15 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung menurun menjadi Rp446,08 miliar dari Rp770,84 miliar pada tahun sebelumnya. Meskipun beban pokok menurun, laba kotor perusahaan tetap mengalami penurunan sebesar 29 persen, tercatat sebesar Rp266,70 miliar dibandingkan Rp380,22 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan Beban Operasional
Beban penjualan meningkat menjadi Rp37,52 miliar dari Rp34,95 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi naik menjadi Rp197,22 miliar dari Rp175,13 miliar. Meskipun pendapatan bunga meningkat menjadi Rp8,41 miliar dari Rp4,34 miliar, beban bunga dan biaya keuangan menurun menjadi Rp110,22 miliar dari Rp157,68 miliar. Beban pajak final juga turun menjadi Rp23,44 miliar dari Rp35,32 miliar.
Laba dan Kerugian Lainnya
Laporan keuangan juga menunjukkan bahwa tidak ada kerugian dari instrumen keuangan derivatif pada tahun ini, dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp81,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Bagian laba bersih entitas asosiasi meningkat menjadi Rp20,52 miliar dari Rp17,23 miliar, sementara laba penjualan aset tetap nihil dibandingkan dengan Rp337,83 juta pada tahun lalu. Kerugian lainnya mencapai Rp37,21 miliar, turun dari laba Rp208,59 miliar tahun lalu.
Total Ekuitas dan Liabilitas
Jumlah ekuitas per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp13,30 triliun, sedikit menurun dari Rp13,45 triliun pada akhir 2023. Total liabilitas mengalami peningkatan sedikit menjadi Rp14,89 triliun dari Rp14,87 triliun pada akhir tahun lalu. Jumlah aset turun menjadi Rp28,20 triliun dari Rp28,32 triliun pada akhir tahun sebelumnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor