BeritaInvestor.id – PT PLN (Persero) sukses mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 10,48% menjadi Rp487,38 triliun pada tahun 2023. Peningkatan pendapatan ini turut menopang laba bersih perusahaan yang mencapai Rp22,07 triliun, menjadikan PLN mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Konsistensi Transformasi dan Fokus pada Kepuasan Pelanggan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi transformasi yang dilakukan oleh PLN dalam tiga tahun terakhir. “Ini adalah buah manis dari upaya transformasi yang kami lakukan. Kami berhasil mengubah cara pandang dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Dulu kami hanya berorientasi pada supply pasokan listrik, sekarang berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (30/5/2024).
Pertumbuhan Penjualan Listrik
Pendapatan terbesar PLN diperoleh dari pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5,36%, dari 273,76 Terra Watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 288,44 TWh pada tahun 2023. Pendapatan dari penjualan tenaga listrik pada tahun 2023 mencapai Rp333,19 triliun, meningkat Rp22,13 triliun dari tahun 2022.
Penjualan listrik tertinggi diperoleh dari sektor bisnis dan industri yang mencapai 145,70 TWh, meningkat 6,69 TWh dibanding tahun 2022. Sektor rumah tangga mencapai 122,34 TWh, meningkat 6,24 TWh dibanding tahun 2022, dan sektor lainnya mencapai 20,4 TWh, meningkat 1,75 TWh dibanding tahun 2022.
Strategi Peningkatan Penjualan
Pertumbuhan penjualan listrik ini tidak lepas dari strategi pemasaran inovatif yang dijalankan oleh perseroan. Melalui strategi intensifikasi, PLN hadir memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik. Program promo biaya tambah daya dan akuisisi captive power yang mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listrik sendiri ke PLN, berhasil menambah penjualan sebesar 9,99 TWh.
“Kami melakukan digitalisasi di setiap proses bisnis, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi hingga layanan pelanggan. Ini membuat listrik kami semakin andal, sehingga pelaku usaha kini semakin yakin dalam menggunakan listrik PLN yang lebih andal dan efisien,” jelas Darmawan.
Selain itu, melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan permintaan listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air, meningkatkan penjualan listrik perseroan sebesar 4,68 TWh.
Transformasi Model Bisnis
PLN juga mengubah model layanan yang sebelumnya pasif, statis, dan kaku menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile. “Model layanan yang sebelumnya pasif, statis, dan kaku, kami ubah menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” kata Darmawan.