BeritaInvestor.id – Di tengah sentimen negatif akibat konflik geopolitik, emas menjadi salah satu instrumen yang harganya stabil. Hal ini mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Persero) atau BSI (BRIS) untuk meningkatkan transaksi jual-beli emas di platformnya.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengakui bahwa emas adalah salah satu instrumen yang paling dicari saat terjadi gejolak ketidakpastian ekonomi. “Emas aman karena selalu naik,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal I-2024 BSI.
Hingga Maret 2024, portofolio bisnis emas BSI telah mencapai Rp7,8 triliun. Namun, angka ini masih kecil dibandingkan dengan produk lain, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BSI yang mencapai Rp53 triliun.
Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, masih banyak ruang bagi BSI untuk mengembangkan portofolio bisnis emasnya. Ia pun mendorong nasabah BSI untuk mendiversifikasi asetnya.
“Ketika kita lihat kenaikan harga emas, ini momen baik, dan jadi bukti bahwa investasi emas adalah salah satu opsi yang menarik dan sederhana untuk di segmen pay roll. Kita edukasi segmen kita, untuk diversifikasi produk mereka di bank syariah,” jelas Cahyo.
Harga emas dunia sendiri berada di level US$2.321,19/troy ons pada pagi ini, sedikit naik dari hari sebelumnya.
BSI optimis bahwa bisnis emasnya akan terus bertumbuh di tengah ketidakpastian geopolitik. Bank ini akan terus meningkatkan edukasi kepada nasabahnya tentang manfaat investasi emas.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor