BeritaInvestor.id – Harga batu bara kembali mengalami penurunan pada Selasa (23/4) di berbagai kontrak berjangka. Pelemahan ini dipicu oleh sentimen negatif dan melemahnya permintaan dari beberapa negara importir utama.
Pasokan Berlimpah, Permintaan Lesu
Impor Batu Bara China Datar: Data Administrasi Umum Bea Cukai China menunjukkan impor batu bara mereka secara keseluruhan pada Maret 2024 flat dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh kelebihan pasokan dan rendahnya harga domestik, mendorong banyak pembeli hanya mengambil batu bara impor berdasarkan kontrak jangka panjang.
Permintaan Batu Bara Kokas Lemah: Pasar batu bara kokas lintas laut memasuki kuartal kedua dengan sinyal harga yang lesu. Kekhawatiran akan penurunan harga produk premium di bawah level terendah 2023 semakin kuat. Permintaan dari pabrik baja juga lesu karena minimnya stimulus pemerintah untuk sektor ini.
Permintaan di India Tertunda: Di India, permintaan batu bara kokas spot pada kuartal pertama melemah karena tingginya harga FOB. Pengguna akhir mencari alternatif, dan beberapa beralih ke kokas metalurgi karena harga internasional yang lebih murah. Permintaan batu bara di India diprediksikan meningkat setelah pemilihan umum pada April-Juni dan pengumuman anggaran negara pada Juli.
Harga Batu Bara Newcastle dan Rotterdam
- April: Newcastle naik tipis US$ 0,25 menjadi US$ 129,75 per ton, sedangkan Rotterdam menguat US$ 0,25 menjadi US$ 118,9 per ton.
- Mei: Newcastle turun US$ 1,25 ke US$ 136,75 per ton dan Rotterdam US$ 1,25 ke US$ 111,9 per ton.
- Juni: Newcastle anjlok US$ 1,15 ke US$ 140 per ton dan Rotterdam US$ 1,65 ke US$ 113 per ton.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor