BeritaInvestor.id – Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) terus mengalami tekanan. Pada perdagangan 19 April 2024, ASII ditutup di Rp4.900, turun 3,92% dari hari sebelumnya. Penurunan ini memperpanjang tren negatif ASII, di mana dalam periode year-to-date (ytd) sahamnya telah merosot 14,04%.
Penjualan Menurun dan Pangsa Pasar Terjaga
Penjualan mobil wholesales nasional pada Maret 2024 mencapai 74.724 unit, naik 6% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, secara year-on-year (yoy) penjualan mobil mengalami penurunan 26%.
Penjualan wholesales Astra (ASII) pada Maret 2024 mencapai 40.438 unit dengan pangsa pasar 54%. Meskipun penjualan ASII turun 24% yoy dan 3% mom, pangsa pasarnya relatif stabil dibandingkan Februari 2024.
Analisis Analis
Analis Indo Premier Sekuritas, Giovanni Dustin dan Ryan Dimitry, dalam risetnya yang dipublikasikan 16 April 2024, menyatakan bahwa peningkatan penjualan mobil wholesales +6% mom didorong oleh permintaan musiman terkait libur hari raya Idulfitri.
Namun, mereka juga melihat bahwa penjualan ASII masih mengalami penurunan 26% yoy.
Persaingan Semakin Ketat
Menurut Giovanni dan Ryan, persaingan di pasar otomotif semakin ketat dengan masuknya pemain baru seperti GAC Aion dari China.
GAC Aion berencana meluncurkan dua model BEV di GIIAS 2024 pada Juni 2024, yaitu Y Plus dan Hyper HT.
Selain itu, beberapa model BEV lain dari BYD, Vinfast, dan Neta juga dijadwalkan meluncur dalam beberapa bulan mendatang.
Rekomendasi dan Target Harga
Menimbang berbagai faktor, Giovanni dan Ryan merekomendasikan untuk hold saham ASII dengan target harga Rp5.800 per saham.
Mereka menilai bahwa kekhawatiran investor terhadap kinerja ASII kemungkinan besar sudah tercermin dalam harga saham saat ini.
Namun, mereka juga melihat terbatasnya katalis positif jangka pendek untuk ASII.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor