BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah mengalami penurunan tipis pada perdagangan Selasa (16/4/2024), tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Hal ini membatasi kenaikan harga minyak yang ditopang dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Perkembangan Utama:
- Data Ekonomi AS Mengecewakan: Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menunjukkan bahwa inflasi masih tinggi dan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lama dari perkiraan sebelumnya, menekan sentimen pasar.
- Ketegangan Geopolitik: Serangan Iran ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu dan tanggapan Israel masih menjadi fokus utama, meskipun kekhawatiran terhadap eskalasi perang besar-besaran mereda.
- Sanksi Baru AS: AS berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Iran dalam beberapa hari mendatang atas serangannya terhadap Israel, yang dapat berdampak pada kapasitas ekspor minyak Iran.
- Pertemuan Kabinet Perang Israel: Kabinet perang Israel akan bertemu untuk membahas tanggapan terhadap serangan Iran, dengan fokus pada upaya untuk menghindari eskalasi konflik.
- Persediaan Minyak AS Bertambah: Persediaan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel pada minggu lalu, melebihi ekspektasi pasar.
Harga Minyak:
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni ditutup turun 8 sen (0,1%) menjadi US$ 90,02 per barel. Minyak mentah AS untuk pengiriman Mei melemah 5 sen (0,1%) menjadi berakhir pada US$ 85,36.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor