BeritaInvestor.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2024 untuk membahas berbagai agenda, termasuk penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2023.
Laba Bersih Tumbuh
Meskipun sedikit di bawah ekspektasi, TLKM membukukan laba bersih Rp24,6 triliun (+18,3% yoy) di tahun 2023. Penurunan kerugian atas investasi menjadi kontributor utama, sedangkan kinerja operasional mengalami sedikit penurunan.
Pendapatan dan Laba Usaha
- Pendapatan: Tumbuh tipis +1,3% yoy menjadi Rp149,2 triliun.
- Beban usaha: Naik +2,8% yoy, menyebabkan margin laba usaha turun menjadi 30,2% (vs. 2022: 31,2%) dan laba usaha turun -1,9% yoy.
Penurunan di Kuartal Keempat
- Laba bersih kuartal keempat (4Q23) turun -24,9% qoq menjadi Rp5,1 triliun, ditekan oleh pendapatan yang stagnan dan beban usaha yang meningkat.
- Margin laba usaha dan laba bersih pada 4Q23 mengalami kontraksi.
Pertumbuhan Pengguna dan Penurunan ARPU
Secara operasional, TLKM mencatat pertumbuhan jumlah pengguna di seluruh segmen. Namun, ARPU di segmen IndiHome dan seluler mengalami penurunan, sehingga menekan pertumbuhan pendapatan.
Dividen Potensial
Dengan laba bersih 2023 dan panduan dividend payout ratio 60-80%, TLKM diprediksi membagikan dividen dengan yield 4-5,3%.
Reaksi Pasar dan Target Harga
- Kinerja yang lemah direspons negatif oleh pasar. Saham TLKM turun 11,37% dalam sebulan terakhir dan 14,04% year-to-date.
- Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy dengan target harga Rp4.790.
- TLKM diperdagangkan dengan valuasi EV/EBITDA 4,9 kali, di bawah standar deviasi -1,0.
Prospek Jangka Menengah dan Panjang
Mirae Asset melihat potensi kenaikan TLKM dalam jangka menengah dan panjang, didorong oleh pertumbuhan top line yang kuat dan potensi penurunan suku bunga di semester II-2024.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor