Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Rupiah Diprediksi Melemah Pasca Libur Lebaran Tertekan Faktor Eksternal

by Tim Redaksi
16, April, 2024
in Ekonomi
0
Rupiah Terkapar di Level Rp 15.900 per Dolar AS, Modal Asing Kabur “Hot Money Outflow”
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Rupiah diprediksi melemah terhadap dolar AS setelah libur panjang Lebaran Idul Fitri, dibayangi berbagai tekanan eksternal yang signifikan. Pelemahan ini dapat berdampak pada stabilitas ekonomi dan perlu dicermati perkembangannya dengan seksama.

Faktor Eksternal yang Memicu Pelemahan:

  • Inflasi AS yang Lebih Panas dari Ekspektasi: Data terbaru menunjukkan inflasi AS melonjak di atas ekspektasi, memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh The Fed. Hal ini dapat memperkuat dolar AS dan menekan mata uang negara lain, termasuk rupiah.
  • Prospek Penundaan Penurunan Suku Bunga The Fed: Meskipun The Fed telah menaikkan suku bunga beberapa kali untuk memerangi inflasi, terdapat spekulasi bahwa mereka mungkin menunda penurunan suku bunga di masa depan jika inflasi AS terus melonjak. Penundaan ini dapat membuat dolar AS lebih menarik bagi investor, sehingga menekan rupiah.
  • Eskalasi Ketegangan Israel-Iran: Meningkatnya ketegangan politik dan potensi konflik antara Israel dan Iran dapat memicu ketidakpastian global dan mendorong pergerakan modal ke aset safe haven seperti dolar AS. Hal ini dapat menyebabkan pelemahan mata uang emerging market, termasuk rupiah.

Analisis Teknikal Rupiah:

Secara teknikal, pergerakan rupiah dalam basis waktu per jam menunjukkan tren sideways, dengan potensi pelemahan karena masih berada di atas Moving Average/MA 200.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

  • Resistance: Rp15.870/US$ (garis horizontal berdasarkan high candle intraday 5 April 2024)
  • Support: Rp15.830/US$ (bertepatan dengan garis MA200)

Jika menembus resistance Rp15.870/US$, rupiah berpotensi melemah menembus level psikologis Rp16.000/US$. Sebaliknya, jika terjadi pembalikkan arah, support terdekat berada di Rp15.830/US$.

Dampak Pelemahan Rupiah:

Pelemahan rupiah dapat membawa beberapa konsekuensi, seperti:

  • Meningkatnya Impor: Impor barang dan jasa menjadi lebih mahal, berpotensi mendorong inflasi domestik.
  • Penurunan Daya Saing Ekspor: Produk ekspor Indonesia menjadi lebih murah di pasar global, sehingga berpotensi meningkatkan daya saing ekspor.
  • Tekanan Terhadap Cadangan Devisa: Bank Indonesia perlu mengeluarkan cadangan devisa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Prediksi Pergerakan Rupiah:

Memprediksi pergerakan nilai tukar mata uang secara akurat merupakan hal yang sulit dan penuh dengan risiko.

Namun, berdasarkan analisis faktor eksternal dan teknikal, rupiah diprediksikan akan mengalami pelemahan dalam jangka pendek, setidaknya hingga beberapa minggu ke depan.

Pelemahan ini dapat bervariasi tergantung pada perkembangan situasi global dan domestik.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Dolar ASInflasi ASLibur LebaranPelemahan Rupiahrupiah
Previous Post

Adaro Energy (ADRO) Rencanakan Buyback Saham Hingga Rp 4 Triliun

Next Post

Kinerja Emiten Wulan Guritno LUCY Tahun 2023: Pendapatan Naik Namun Laba Bersih Drop 90%

Next Post
Kinerja Emiten Wulan Guritno LUCY Tahun 2023: Pendapatan Naik Namun Laba Bersih Drop 90%

Kinerja Emiten Wulan Guritno LUCY Tahun 2023: Pendapatan Naik Namun Laba Bersih Drop 90%

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor