BeritaInvestor.id – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menargetkan NPF neto di bawah 3% pada tahun 2024. Target ini turun 154 basis poin (bps) dari tahun 2023.
Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengatakan bahwa pembenahan kualitas NPF ini akan terus dilakukan hingga 2026, dengan target NPF di bawah 2%.
Pada Desember 2023, rasio NPF bruto LPEI sebesar 43,48% dan rasio NPF neto 4,54%. Jumlah pembiayaan dan piutang yang mengalami penurunan nilai pada 2023 adalah Rp 40,2 triliun, turun dari Rp 46,03 triliun di tahun 2022.
Membengkaknya pembiayaan macet dimulai sejak 2020 akibat pandemi. Kemampuan investasi investor belum kembali setelah pandemi mereda, sehingga banyak debitur yang tidak dapat menyelesaikan tagihannya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, LPEI telah melakukan beberapa langkah:
- Membentuk PT Indonesia Eximbank Prima Aset (PT IPA)
- Melakukan Legal Enforcement melalui Kejaksaan Agung (Kejagung) dan KPK
- Hapus buku (write off)
LPEI juga melaporkan rugi tahun berjalan per Desember 2023 senilai Rp 18,11 triliun. Angka ini naik dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 3,11 triliun.
Meskipun pendapatan bunga dan usaha syariah LPEI naik 19% yoy menjadi Rp 923,2 miliar, kinerja LPEI terhimpit pencadangan senilai Rp 16,93 triliun, yang membebani kinerja keuangan tahun lalu.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor