BeritaInvestor.id – Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melonjak 9,09% ke level Rp 60 pada perdagangan 1 April 2024. Kenaikan ini terjadi setelah perseroan mengumumkan laba bersih senilai US$ 250,04 juta (sekitar Rp 3,8 triliun) untuk tahun buku 2023.
Melesat di Tengah Papan Pemantauan Khusus
Sebelumnya, saham GIAA mengalami penurunan selama beberapa hari berturut-turut dan masuk ke papan pemantauan khusus tahap II (full periodic call auction) karena memiliki ekuitas negatif.
Faktor Pendorong Kenaikan
Kenaikan saham GIAA pada 1 April 2024 didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
- Rilis laba bersih: Laba bersih GIAA di tahun 2023 menunjukkan pemulihan kinerja perusahaan pascarestrukturisasi.
- Pertumbuhan pendapatan usaha: Pendapatan usaha GIAA di tahun 2023 tumbuh 40% dibandingkan tahun 2022.
- Peningkatan jumlah penumpang: Jumlah penumpang yang diangkut oleh Garuda Indonesia Group di tahun 2023 meningkat 34% dibandingkan tahun 2022.
Strategi Pemulihan Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa perseroan sedang fokus pada beberapa strategi untuk pemulihan kinerja, antara lain:
- Optimalisasi pendapatan usaha: GIAA akan fokus pada peningkatan pendapatan dari penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal.
- Pembukuan laba berkelanjutan: GIAA akan terus melakukan upaya untuk mencapai laba bersih yang berkelanjutan.
- Peningkatan jumlah penumpang: GIAA akan terus meningkatkan layanan dan konektivitas penerbangan untuk menarik lebih banyak penumpang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor