BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi signifikan pada sesi I perdagangan hari Senin (1/4), tergelincir 1,75% atau 127,31 poin ke level 7.161,50. Penurunan ini dipicu oleh aksi jual investor terhadap saham-saham sektor perbankan dan teknologi, terutama bank jumbo seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI, serta emiten teknologi GOTO.
Sepanjang sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 7.159-7.295. Sebanyak 138 saham berhasil menguat, 472 saham melemah, dan 164 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,46 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp11.552 triliun.
Anjloknya Saham Bank Jumbo dan GOTO
Saham-saham bank jumbo menjadi sektor yang paling menekan IHSG pada hari ini. BBRI turun 3,31%, BBCA 2,23%, BMRI 4,14%, dan BBNI 5,08%. Saham big cap lain yang turut melemah adalah GOTO, yang turun 2,90%.
Penurunan saham-saham bank jumbo dan GOTO mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi global dan domestik. Kenaikan inflasi dan potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dapat menekan daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Analisis dan Prediksi
Tim riset MNC Sekuritas menyatakan bahwa IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji level 7.500-7.600, meskipun mengalami koreksi pada hari ini. Hal ini didasarkan pada posisi IHSG yang masih berada di atas MA60.
Namun, jika IHSG menembus support 7.238, maka IHSG rawan melanjutkan koreksinya menguji 7.100-7.215.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan bahwa IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal dan menguji support garis MA50 dengan doji candle.
“Selama bertahan di atas garis MA50 maka berpeluang untuk rebound dan kembali menguji garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. Namun jika breakdown garis MA50 maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low (LL) level dan masuk ke fase bearish,” tulisnya.
Bursa Asia Bervariasi
Sementara itu, bursa saham Asia pada hari ini bergerak bervariasi. Nikkei 225 Tokyo turun 1,38%, Shanghai Composite Index naik 0,87%, dan Strait Times Singapura naik 0,37%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor