BeritaInvestor.id – Kenaikan harga timah diprediksi mulai terbatas dan rawan koreksi, meskipun saat ini masih bergerak dalam pola uptrend jangka pendek yang relatif kuat.
Analisis Teknikal
Analis Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar, dalam ulasannya pada hari Kamis (14/3/2024), menjelaskan bahwa indikator stochastic%D optimized, RSI optimized, dan William%R optimized masih menunjukkan kecenderungan naik, namun rawan koreksi. Harga timah saat ini masih berada di atas moving average optimized periode 13 hari.
Trading Range dan Rekomendasi
Tasrul merekomendasikan strategi sell on strength untuk saham TINS dengan target harga Rp 880. Kisaran harga untuk trading harian dipatok pada Rp 790-870, dan cut loss di Rp 760.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Timah
Sebelumnya, saham PT Timah Tbk (TINS) sempat melesat seiring lonjakan harga timah di London Metal Exchange (LME). Lonjakan harga tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Penutupan pertambangan timah di Myanmar, yang berkontribusi 70% terhadap total produksi dan merupakan pemasok utama timah ke China.
- Mandeknya ekspor timah dari Indonesia.
Prediksi Harga Timah di Masa Depan
Sementara itu, harga timah untuk April 2024 di Shanghai Futures Exchange (ShFE) mencapai 219 ribu yuan atau ekuivalen US$ 30.550 per ton. Posisi long timah di bursa itu diprediksi menyentuh level tertinggi sejak Juli 2023, yakni sebanyak 1.116 kontrak.
BMI, unit bisnis Fitch Solutions, memprediksi larangan ekspor timah ingot Indonesia akan berlanjut untuk menjaga pasokan timah di pasar tetap ketat dan mencegah harga timah ambruk.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor