BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) melonjak pada Rabu (13/3/2024). Kenaikan ini didorong oleh sejumlah sentimen positif, antara lain:
- Penurunan Stok CPO: Stok CPO di Malaysia turun 13,4% pada Februari 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 2,14 juta ton.
- Menguatnya Harga Minyak Kedelai: Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBoT) dan Dalian Commodity Exchange (DCE) naik, yang mendorong harga CPO.
- Peningkatan Permintaan dari India: India terlihat meningkatkan pembelian minyak sawit, yang turut mendorong kenaikan harga CPO.
Harga CPO Berjangka Naik
Berdasarkan data BMD, berikut adalah pergerakan harga kontrak berjangka CPO pada Rabu (13/3/2024):
- Maret 2024: naik 45 Ringgit Malaysia menjadi 4.245 Ringgit Malaysia per ton.
- April 2024: naik 60 Ringgit Malaysia menjadi 4.249 Ringgit Malaysia per ton.
- Mei 2024: naik 66 Ringgit Malaysia menjadi 4.195 Ringgit Malaysia per ton.
- Juni 2024: naik 79 Ringgit Malaysia menjadi 4.126 Ringgit Malaysia per ton.
- Juli 2024: naik 86 Ringgit Malaysia menjadi 4.034 Ringgit Malaysia per ton.
- Agustus 2024: naik 80 Ringgit Malaysia menjadi 3.954 Ringgit Malaysia per ton.
Analisis dan Prediksi
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, harga minyak sawit mendapat dukungan dari rendahnya stok komoditas tersebut di negara tersebut ditambah dengan menguatnya harga minyak kedelai di CBoT dan DCE.
Sementara itu, Kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani mengatakan, harga CPO menguat menyusul kenaikan tajam minyak kedelai CBoT. Ia menambahkan, harga CPO juga mendapat dukungan dari India yang terlihat membeli minyak sawit.
Analis memprediksi harga CPO akan terus bergerak naik dalam waktu dekat, didukung oleh sentimen positif yang ada.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor