BeritaInvestor.id – Saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menjadi salah satu saham properti terpanas belakangan ini. Kemarin, saham pengembang kawasan industri ini kembali menyentuh batas auto reject atas (ARA), setelah naik 25% menjadi Rp 775.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor terhadap prospek cerah kawasan industri Subang, di mana SSIA memiliki proyek Subang Industrial Estate. CLSA, salah satu firma sekuritas ternama, menaikkan rekomendasi saham SSIA menjadi “buy” dari “outperform” dengan target harga dinaikkan dari Rp 530 ke Rp 630.
CLSA: Pilpres Satu Putaran Dongkrak Investasi
CLSA memprediksi bahwa berlangsungnya pilpres satu putaran akan mendongkrak arus investasi, baik asing maupun domestik, yang pada akhirnya akan menguntungkan sektor kawasan industri.
Subang Industrial Estate: Game Changer SSIA
CLSA meyakini bahwa pembangunan jalan tol Subang Patimban akan menjadi game changer bagi SSIA. Jalan tol ini akan mempermudah akses ke Subang Industrial Estate, sehingga menarik minat investor untuk berinvestasi di sana.
Penjualan Lahan Diprediksi Melejit
Meskipun penjualan lahan SSIA di Subang masih lambat pada 2022 dan 2023, CLSA memprediksi penjualan lahan akan mencapai 5 ha pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 30-50 ha per tahun dalam beberapa waktu ke depan.
Subang: Kawasan Industri Otomotif Berikutnya
CLSA melihat Subang sebagai kawasan industri otomotif berikutnya. Dengan kembali bullishnya pasar otomotif Indonesia, CLSA memperkirakan permintaan lahan industri untuk sektor otomotif akan meningkat, yang akan menguntungkan SSIA.
Rekomendasi Saham SSIA dan DMAS
CLSA merekomendasikan “buy” untuk saham SSIA dengan target harga Rp 630. Sementara itu, untuk saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), CLSA merekomendasikan “outperform” dengan target harga Rp 180.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor