BeritaInvestor.id – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) bergerak fluktuatif pada Kamis (7/3/2024). Kenaikan kontrak Maret dan April di satu sisi, berlawanan dengan penurunan kontrak Mei hingga Agustus di sisi lain. Situasi ini menarik untuk dicermati, menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi para pelaku pasar.
Optimisme di Jangka Pendek vs. Keraguan di Jangka Panjang?
Kenaikan kontrak Maret dan April 2024 mengindikasikan harapan terhadap permintaan CPO dalam waktu dekat. Pelaku pasar tampaknya optimistis akan konsumsi CPO yang tinggi hingga April mendatang.
Penurunan kontrak Mei hingga Agustus 2024 sebaliknya, menunjukkan potensi adanya keraguan terhadap prospek harga di bulan-bulan tersebut. Beberapa faktor eksternal mungkin dikhawatirkan akan mempengaruhi permintaan CPO di periode tersebut.
Awan Gelap Pasokan Terbatas:
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi volatilitas harga CPO adalah kekhawatiran terkait terbatasnya pertumbuhan pasokan dari Indonesia dan Malaysia. Kondisi ini dapat menganggu keseimbangan antara permintaan dan penawaran, berpotensi mendorong kenaikan harga CPO di masa depan. Bagi investor jeli, situasi ini bisa menjadi peluang yang menguntungkan.
Prediksi Para Ahli dan Analisis Bullish dari Pakar
Public Investment Bank Bhd (PIB) memprediksi harga CPO akan melampaui 4.000 Ringgit Malaysia per ton dalam waktu dekat. Prediksi ini selaras dengan pandangan bullish dari mayoritas pembicara di Konferensi Minyak Sawit dan Lauric 2024 (POC2024). Para ahli tampaknya melihat potensi CPO untuk terus menguat.
Sebagian besar pakar secara umum optimistis terhadap harga CPO pada 2024, namun mengantisipasi potensi penurunan pada paruh kedua. Situasi ini perlu dicermati karena dapat menciptakan volatilitas harga.
Pandangan bullish yang kuat datang dari dua pakar minyak sawit terkemuka, yang memprediksi kenaikan harga signifikan. Prediksi ini tentunya menarik bagi investor yang berani mengambil risiko.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor