BeritaInvestor.id – PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) menelan pil pahit di tahun 2023. Laba bersih perusahaan anjlok 35,5% dibandingkan tahun 2022, dari USD352,34 juta menjadi USD227,82 juta.
Anjloknya Ekspor Batu Bara
Penurunan laba ini dipicu oleh anjloknya nilai ekspor batu bara MCOL, yang turun 25,5% secara tahunan menjadi USD622,29 juta. Hal ini menjadi pukulan telak bagi MCOL, mengingat batu bara merupakan komoditas utama yang mereka ekspor.
Penjualan Domestik dan Pendapatan Lain Meningkat
Di tengah penurunan ekspor, MCOL masih mampu meraih beberapa kabar positif. Penjualan batu bara ke pasar dalam negeri naik 29,3% secara tahunan menjadi USD163,36 juta. Selain itu, pendapatan sewa MCOL juga meningkat 29,8% menjadi USD113,11 juta.
Beban Pokok dan Laba Kotor Tergerus
Meskipun ada peningkatan di beberapa pos pendapatan, MCOL tidak dapat menghindari kenaikan beban pokok pendapatan. Beban ini naik 8,6% menjadi USD580,97 juta, sehingga laba kotor MCOL terpangkas 36,6% tersisa USD336,07 juta.
Laba per Saham Turun
Penurunan laba bersih dan laba kotor juga berimbas pada laba per saham MCOL. Laba per saham MCOL turun ke level USD0,06408 per lembar pada akhir tahun 2023, dibandingkan USD0,09910 per lembar di akhir tahun 2022.
Kewajiban dan Ekuitas
Di sisi keuangan, MCOL menunjukkan perbaikan dalam hal kewajiban dan ekuitas. Jumlah kewajiban MCOL berkurang 4,7% secara tahunan menjadi USD159,21 juta pada tahun 2023. Di sisi lain, total ekuitas MCOL bertambah 3,3% secara tahunan menjadi USD585,66 juta pada tahun 2023.
Tantangan di Tahun 2024
MCOL masih harus menghadapi beberapa tantangan di tahun 2024, seperti fluktuasi harga batu bara dan volatilitas nilai tukar rupiah. MCOL perlu mendiversifikasi bisnisnya dan mencari sumber pendapatan baru untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor batu bara.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor