BeritaInvestor.id – PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) membukukan laba bersih US$ 1,64 miliar (-34,2% yoy) pada 2023, melampaui estimasi dan konsensus. Pendapatan turun -19,6% yoy menjadi US$ 6,5 miliar, tetapi masih melebihi estimasi. Penurunan pendapatan disebabkan turunnya ASP sebesar -26% yoy, namun volume penjualan batu bara tumbuh +7% yoy menjadi 65,71 juta ton.
Secara kuartalan, ADRO mencatatkan laba bersih US$ 422,5 juta (+22,5% qoq) di 4Q23, dengan pendapatan naik +2,3% qoq menjadi US$ 1,54 miliar.
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga mencatatkan hasil yang melebihi estimasi konsensus dengan laba bersih US$ 441 juta (+33,8% yoy) pada 2023. Pendapatan tumbuh +19,6% yoy menjadi US$1,1 miliar, ditopang volume penjualan batu bara +39,4% yoy.
Secara kuartalan, ADMR mencatatkan laba bersih US$ 190,5 juta (+119% qoq) di 4Q23, dengan pendapatan +42% qoq menjadi US$ 365 juta.
Prospek Cerah di 2024
ADRO menargetkan volume penjualan di level 65-67 juta ton di 2024, dengan volume penjualan ADMR ditargetkan 4,9-5,4 juta ton.
Harga jual batu bara yang stabil diprediksi akan membawa kinerja solid bagi grup Adaro di 2024.
ADRO menyiapkan belanja modal US$ 600 juta – US$ 700 juta di 2024, termasuk investasi ekuitas pada proyek-proyek terkait kawasan industri di Kalimantan Utara.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor