BeritaInvestor.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tancap gas dalam rencana hilirisasi batu bara nasional. Terbaru, BUMI menggandeng calon mitra strategis asal China untuk mempercepat pengembangan proyek tersebut.
Target Ambisius:
- Financial Closing: BUMI menargetkan financial closing untuk proyek hilirisasi batu bara dapat tercapai tahun ini. Ini akan membuka jalan bagi tahap konstruksi selanjutnya.
- Produksi Meningkat: Anak usaha BUMI, Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia, telah mengantongi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026 dari Kementerian ESDM. Target produksi internal BUMI pun dipatok melampaui 80 juta ton pada 2024, naik dari 78 juta ton di 2023 dan 70 juta ton di 2022.
Dukungan Pemerintah:
- Perhitungan keekonomian proyek hilirisasi BUMI diuntungkan oleh berbagai insentif pemerintah, seperti skema PNBP batu bara 0%, izin harga khusus, dan tax holiday.
Tantangan Industri:
- Fluktuasi harga batu bara dan cuaca buruk masih menjadi tantangan utama.
- Lonjakan harga bahan bakar dan regulasi baru juga perlu diwaspadai perseroan.
Strategi BUMI:
- Untuk mengejar target produksi dan menghadapi tantangan industri, BUMI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$40-80 juta (Rp621,64-1,24 triliun) pada 2024. Dana ini akan digunakan untuk pergantian alat dan infrastruktur penunjang produksi.
- BUMI mengandalkan cadangan dan kapasitas batu bara yang kuat di Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia untuk mencapai target produksi yang ditetapkan.
Disclaimer:
Informasi ini tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi investasi. Selalu lakukan riset dan analisis sendiri sebelum mengambil keputusan investasi.