BeritaInvestor.id – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), melalui perusahaan patungannya dengan Karoseri Tri Sakti, PT VKTR Sakti Industries (VKTS), resmi memulai pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik komersil pertama di Indonesia. Pabrik ini berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan nilai investasi Rp 300 miliar.
Langkah Strategis untuk Mendukung Dekarbonisasi dan Elektrifikasi
Pembangunan pabrik ini merupakan langkah strategis VKTR dalam mendukung dekarbonisasi total Grup Bakrie pada 2042 dan target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060. Pabrik ini diharapkan dapat menjadi pionir industri EV yang mandiri di Indonesia dan membantu Indonesia memasuki fase 100% elektrifikasi.
Rincian Investasi:
- VKTR: Rp 200 miliar untuk membangun dan mengembangkan teknologi.
- Karoseri Tri Sakti: Rp 100 miliar menyediakan lahan dan bangunan.
Kapasitas Produksi:
- 3.000 unit gabungan bus dan truk setiap tahun.
Kapasitas Produksi dan Manfaat Ekonomi
Pabrik VKTS memiliki kapasitas produksi 3.000 unit gabungan bus dan truk setiap tahun. Pembangunannya diprediksi akan menciptakan lapangan kerja hijau dan meningkatkan TKDN minimal 40%. Selain itu, VKTS juga akan menjadi sentral-hub untuk proses transfer teknologi EV di Indonesia dan fasilitas lokal resmi bagi perakitan merk EV Build Your Dream (BYD).
Kemitraan Strategis dan Dukungan Institusi Akademi Lokal
VKTR bermitra dengan Bakrie Construction dan Automotive Engineering Corp (Sinomach Group) dalam pembangunan pabrik ini. Institusi akademi lokal seperti PENS, UNS, dan ITB juga dilibatkan dalam proses transfer teknologi dan litbang untuk menghasilkan teknologi terbaik.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Masa Depan
Groundbreaking pembangunan pabrik VKTS dihadiri oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya; Direktur Jenderal ILMATE, Taufik Bawazier; PJ Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana; PJ Bupati Magelang Sepyo Achanto; dan jajaran otorita daerah lainnya.
VKTR berharap pembangunan pabrik ini dapat menjadi tonggak sejarah baru dalam industri EV di Indonesia dan membantu pemerintah mencapai target NZE 2060.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor