BeritaInvestor.id – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih senilai Rp1,643 triliun di tahun 2023, turun 9,02% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp1,806 triliun.
Penurunan Laba per Saham
Penurunan laba bersih ini mengakibatkan laba per saham dasar BFIN turun menjadi Rp109 per lembar di akhir tahun 2023, dari Rp121 per lembar di akhir tahun 2022.
Pertumbuhan Pendapatan
Meskipun laba bersih turun, BFIN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 18,01% di tahun 2023 menjadi Rp6,353 triliun dibandingkan Rp5,383 triliun di tahun 2022. Pertumbuhan ini didorong oleh:
- Kenaikan pendapatan dari piutang pembiayaan sebesar 17,4% menjadi Rp5,933 triliun.
- Kenaikan pendapatan syariah sebesar 66,1% menjadi Rp108,66 miliar.
- Kenaikan pendapatan keuangan sebesar 272% menjadi Rp82,564 miliar.
Penurunan Pendapatan Lain-lain dan Kenaikan Beban
Pendapatan lain-lain BFIN mengalami penurunan 5,7% menjadi Rp228,04 miliar di tahun 2023. Di sisi lain, beban BFIN mengalami kenaikan 37,6% menjadi Rp4,327 triliun, dipicu oleh:
- Kenaikan beban gaji dan tunjangan sebesar 10,04% menjadi Rp1,457 triliun.
- Kenaikan beban bunga dan keuangan sebesar 52,4% menjadi Rp951,31 miliar.
- Kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 12,8% menjadi Rp870,5 miliar.
- Kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan sebesar 113,8% menjadi Rp785,03 miliar.
Penurunan Laba Sebelum Pajak
Akibat kenaikan beban, laba sebelum pajak BFIN terpangkas 9,5% menjadi Rp2,025 triliun di tahun 2023.
Total Piutang Pembiayaan dan Kewajiban
Total piutang pembiayaan BFIN tumbuh 6,1% menjadi Rp20,706 triliun di tahun 2023. Sementara itu, jumlah kewajiban BFIN bertambah 9,9% menjadi Rp14,491 triliun di tahun 2023.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor