BeritaInvestor.id – PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), anak usaha Krakatau Steel (KRAS), mengalami anjloknya kinerja keuangan di tahun 2023. Sepanjang tahun tersebut, NIKL menderita kerugian USD3,67 juta, berbanding terbalik dengan tahun 2022 di mana perusahaan yang dikenal dengan nama Latinusa ini mampu membukukan laba bersih USD7,13 juta.
Penurunan Penjualan dan Laba Bruto
Penurunan kinerja NIKL dipicu oleh turunnya penjualan. Pada 2023, total penjualan Latinusa hanya senilai USD171,09 juta, jauh lebih rendah dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar USD255,35 juta. Penurunan penjualan ini diikuti dengan penurunan beban pokok penjualan sebesar 28,1% menjadi USD169,5 juta. Namun, hal ini tidak cukup untuk menyelamatkan NIKL dari kerugian, karena laba bruto perusahaan anjlok dari USD19,6 juta di tahun 2022 menjadi USD1,58 juta di tahun 2023.
Rugi Bersih dan Penurunan Ekuitas
Rugi sebelum pajak penghasilan NIKL mencapai USD4,83 juta, berbanding terbalik dengan laba sebelum pajak USD9,15 juta di tahun 2022. Meskipun mendapat manfaat pajak penghasilan USD1,16 juta, NIKL tetap mengalami rugi bersih tahun berjalan USD3,67 juta. Per 31 Desember 2023, liabilitas NIKL turun menjadi USD80,06 juta dari USD136,47 juta di akhir 2022. Namun, total ekuitas perusahaan juga turun dari USD59,9 juta di akhir 2022 menjadi USD55,76 juta.
Kinerja keuangan NIKL anjlok di tahun 2023 dengan rugi bersih USD3,67 juta. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya penjualan dan laba bruto. Meskipun liabilitas perusahaan turun, total ekuitas juga mengalami penurunan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor