BeritaInvestor.id – Edwin Soeryadjaya, pengendali sekaligus Komisaris Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), terpantau kembali memborong saham perseroan. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 7 Februari 2024, kepemilikan saham Edwin Soeryadjaya meningkat menjadi 34,92% atau 4.736.325.390 saham.
Peningkatan Kepemilikan Bertahap:
- Peningkatan kepemilikan Edwin Soeryadjaya terjadi secara bertahap sejak awal Februari 2024.
- Per 5 Februari 2024, kepemilikannya tercatat 34,91% (4.735.249.990 saham).
- Peningkatan tersebut diikuti pembelian di tanggal 6 Februari dan 7 Februari 2024.
- Saat ini belum ada keterangan resmi mengenai alasan pembelian tambahan saham tersebut.
Kinerja Saham SRTG:
- Saham SRTG pada perdagangan 12 Februari 2024 ditutup menguat 1,61% di level Rp 1.580 per lembar.
- Meskipun demikian, dalam sebulan terakhir saham SRTG mengalami penurunan 3,95%.
- Valuasi SRTG saat ini terbilang menarik dengan rasio PBV 0,44 dan PER -1,52.
- Kapitalisasi pasar SRTG mencapai Rp 21,43 triliun per 12 Februari 2024.
Optimisme Terhadap Prospek SRTG:
- Aksi Edwin Soeryadjaya memborong saham SRTG dapat diinterpretasikan sebagai bentuk optimisme terhadap prospek perseroan ke depan.
- Sebelumnya, ia juga melakukan pembelian saham dalam jumlah besar pada November 2023.
- Kinerja keuangan SRTG yang solid dan potensi pertumbuhan bisnisnya bisa menjadi faktor pemicu optimisme tersebut.
Penurunan Pemegang Saham:
- Laporan bulanan registrasi pemegang saham SRTG per 31 Januari 2024 menunjukkan penurunan jumlah investor, dari 26.636 pihak di Desember 2023 menjadi 25.574 pihak.
- Meskipun jumlah investor berkurang, aksi Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan saham bisa menjadi sinyal positif bagi investor lain.
Kesimpulan:
Aksi Edwin Soeryadjaya memborong saham SRTG patut dicermati investor sebagai indikasi kepercayaan terhadap prospek perseroan. Kinerja keuangan yang solid, valuasi menarik, dan potensi pertumbuhan bisnis menjadi faktor pendukung utama. Namun, keputusan investasi tetap harus didasarkan pada analisis yang menyeluruh dan pertimbangan profil risiko masing-masing investor.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor