BeritaInvestor.id – PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) membidik pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2024. Angka itu naik tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu di tengah harga nikel yang cukup fluktuatif.
Direktur Utama SMGA Julius Edy Wibowo mengatakan, pihaknya optimis dapat mencapai target tersebut. Hal ini didukung oleh sejumlah faktor, antara lain:
- Harga nikel yang masih tinggi, meski sempat mengalami koreksi.
- Perseroan memiliki anchor supplier dan anchor user/customer yang menjadi jaminan pasar.
- Perseroan sudah menjadi perusahaan terbuka, sehingga meningkatkan kepercayaan dari smelter di Indonesia.
Selain itu, lanjut Julius, SMGA juga akan meningkatkan volume penjualan. Hal ini dilakukan dengan menambah kapasitas produksi dan memperluas area tambang.
“Kita akan menambah kapasitas produksi dan memperluas area tambang. Kita juga akan fokus untuk meningkatkan kualitas produk,” kata Julius.
SMGA resmi melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 30 Januari 2024. Saat melantai di Bursa, SMGA melepas sebanyak 1,75 miliar saham atau 20% ke publik di harga Rp 105/saham. Dengan demikian, nilai keseluruhan IPO SMGA sebesar Rp 183,75 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah Victoria Sekuritas.
Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk beberapa keperluan, antara lain:
- Pembangunan smelter nikel
- Pengembangan tambang nikel
- Pembelian lahan tambang
- Restrukturisasi utang
Julius mengatakan, SMGA akan fokus pada pengembangan smelter nikel. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel.
“Kita akan membangun smelter nikel dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. Smelter ini akan mulai beroperasi pada tahun 2025,” kata Julius.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor