Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Subsidi Energi Terus Membengkak, Pengamat Minta Evaluasi Program HGBT

by Tim Redaksi
24, January, 2024
in Ekonomi
0
Harga Minyak Melesat di Awal Perdagangan Pasca Penurunan Inflasi AS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pemerintah kembali menetapkan target subsidi energi yang tinggi pada tahun ini, yakni sebesar Rp 186,9 triliun. Angka tersebut meningkat lebih dari Rp 27,3 triliun dibandingkan realisasi subsidi energi tahun 2023 sebesar Rp 159,6 triliun.

Angka tersebut juga berpotensi melonjak mengingat tahun 2023 realisasi subsidi energi melebihi target awalnya sebesar Rp 145,3 triliun.

Besaran subsidi energi ini belum termasuk nilai “subsidi terselubung” yang harus dibayarkan pemerintah dari program harga gas bumi tertentu (HGBT) yang sudah berjalan sejak April 2020 sampai tahun ini. Pasalnya sampai tahun 2022 saja pemerintah harus mengorbankan pendapatannya senilai Rp 29 triliun akibat memangkas haknya di sektor hulu migas.

Pengamat Energi Komaidi Notonegoro menilai, pemerintah seharusnya mengevaluasi kembali berbagai kebijakan subsidi dibidang energi. Ia juga menunjuk subsidi yang diberikan kepada industri tertentu dengan menikmati harga gas murah USD 6 per mmbtu.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Menurutnya, program ini sejak awal ditujukan untuk meningkatkan daya saing bagi industri tertentu penerima HGBT. Namun faktanya, lanjut Komaidi, sesuai dengan hasil perhitungan, program ini tidak berhasil. Karena harga gas hanya salah satu faktor yang menjadi penentu daya saing sebuah industri, selain 14 faktor lainnya.

“Jadi kalau hanya satu yang diperhatikan tapi yang lain tidak diperhatikan juga nggak ada dampak. Sudah terbukti kan dari beberapa evaluasi ini kan belum sesuai ekspektasi atau kalkulasi awal,” ujarnya, Rabu (18/1).

Komaidi menilai program HGBT harus dievaluasi secara menyeluruh. Pasalnya, jika program ini gagal dan tetap berlanjut, maka dampaknya juga akan merembet ke sektor hulu migas dan rantai bisnis secara keseluruhan.

“Ini yang saya rasa harus jadi pertimbangan government, kira-kira apakah perlu dilanjut atau tidak,”imbuhnya.

Berdasarkan peraturan menteri energi dan sumber daya mineral (Permen ESDM) Nomor 15 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu Dibidang Industri, terdapat 7 sektor industri yang menikmati subsidi HGBT. Mereka adalah industri pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

Sejak diberlakukan sampai tahun 2022, program subsidi gas murah dengan mematok harga gas bumi sebesar USD6 per MMBTU ini telah membuat pemerintah kehilangan penerimaan negara hingga sebesar Rp29,4 triliun. Sementara dalam periode tersebut, penerimaan negara dari sektor industri penerima subsidi hanya sekitar Rp 15 triliun.

Dari hasil evaluasi Kementerian Keuangan, penerimaan pajak pada tujuh industri penerima harga gas bumi tertentu pada 2020 hingga 2022 memang cenderung meningkat. Namun,peningkatan tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh program HGBT, tetapi juga karena volatilitas harga komoditas.

Dari aspek peningkatan lapangan kerja, program HGBT justru gagal. Penyerapan tenaga kerja pada tujuh industri penerima harga gas bumi tertentu selama 2020-2022 justru menurun.

Pada tahun 2020, penyerapan tenaga kerja tercatat sebesar 127.000 orang. Pada 2021 dan 2022, jumlah tenaga kerja yang terserap turun masing-masing menjadi 121.500 orang dan 109.200 orang.


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: #HGBT#KebijakanPemerintah#subsidiPemerintahekonomiIHSGPASARMODAL
Previous Post

BSSR Bagi Dividen Interim Rp 308 Miliar, Catat Jadwalnya

Next Post

Penutupan Tambang Nikel di Australia, Tanda Memburuknya Pasar

Next Post
Penutupan Tambang Nikel di Australia, Tanda Memburuknya Pasar

Penutupan Tambang Nikel di Australia, Tanda Memburuknya Pasar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor