BeritaInvestor.id – Komisaris Utama (Komut) PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Erwin Ciputra dan Direktur Utama (Dirut) CUAN Michael memborong saham perseroan.
Erwin Ciputra membeli sebanyak 100.000 saham, sedangkan Michael menambah 21.800 saham perseroan.
Transaksi masing-masing dilakukan pada 19 Januari 2024 dan harga transaksinya juga sama masing-masing di Rp 8.850/saham.
Nilai transaksi yang dilakukan Erwin Ciputra Rp 885 juta. Kemudian nilai transaksi yang digelar Michael total Rp 192,93 juta.
“Tujuan dari transaksi investasi,” jelas Sekretaris Perusahaan CUAN Robertus Maylando Siahaya dalam keterbukaan informasi, Senin (22/1/2024).
Setelah transaksi, Erwin Ciputra jadi menggenggam 900.000 saham CUAN. Adapun Michael menjadi memiliki 93.900 saham CUAN.
Saham CUAN ditutup melemah 7,34% ke Rp 8.200 pada perdagangan 22 Januari 2024. Sebanyak 94,67 juta saham ditransaksikan, frekuensi 26.092 kali, dan nilai transaksi Rp 761,98 miliar.
CUAN Akuisisi 3 Perusahaan
Selain memborong saham, Erwin Ciputra dan Michael juga aktif melakukan aksi korporasi.
Perseroan telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham sehubungan dengan:
- Akuisisi PT Silika Salut Sejahtera, yang merupakan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) untuk pasir silika.
- Akuisisi saham di dalam PT Multi Tambangjaya Utama.
- Pembelian 34% saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Perseroan juga telah memperoleh pencabutan pembatalan izin usaha pertambangan atas nama 2 entitas anak perseroan, yaitu PT Daya Bumindo Karunia dan PT INTAM yang memiliki cadangan terbukti batu bara thermal dan emas dalam jumlah yang cukup signifikan dibandingkan dengan cadangan terbukti batu bara yang sudah dijalankan oleh entitas anak perseroan saat ini.
Harga Saham Masih Turun
Meski kedua bos CUAN memborong saham dan perseroan melakukan aksi korporasi, harga saham CUAN masih turun.
Pada perdagangan 23 Januari 2024, harga saham CUAN ditutup melemah 0,12% ke Rp 8.212.
Menurut Analis Saham Samuel Sekuritas Indonesia, Edwin Sebayang, penurunan harga saham CUAN dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan risiko global, seperti ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan kenaikan suku bunga The Fed.
- Potensi aksi jual oleh investor yang membeli saham CUAN saat suspensi.
- Peningkatan jumlah saham beredar akibat aksi korporasi.
Prospek Saham CUAN
Edwin Sebayang menilai prospek saham CUAN masih positif, didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
- Rencana ekspansi usaha yang agresif.
- Dukungan dari pemegang saham pengendali.
- Kinerja keuangan yang solid.
Namun, Edwin Sebayang menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu sebelum membeli saham CUAN.
“Investor perlu memperhatikan perkembangan situasi global dan kinerja keuangan CUAN sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya,” kata Edwin Sebayang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor