BeritaInvestor.id -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup menguat 0,65% ke posisi 7.247, pada perdagangan Kamis (18/1/2024). Penguatan IHSG ditopang oleh aksi beli investor asing yang mencatatkan net buy sebesar Rp1,7 triliun.
Sepanjang sesi I, IHSG bergerak di rentang 7.209-7.295. Sektor yang menopang penguatan IHSG adalah sektor pertambangan, energi, dan transportasi.
Tesla Pasok Bahan Baku Baterai Mobil Listrik ke Indonesia
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengungkapkan bahwa perusahaan asal Tesla memasok bahan baku baterai mobil listrik di perusahaannya. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama IMIP Alexander Barus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
“Tesla memasok bahan baku baterai mobil listrik ke IMIP,” kata Alexander.
Alexander tidak merinci lebih lanjut mengenai bahan baku apa yang dipasok Tesla ke IMIP. Namun, ia memastikan bahwa bahan baku tersebut merupakan bahan baku yang berkualitas dan sesuai dengan standar Tesla.
BI Ungkap Adanya Ruang Penurunan BI Rate pada Tahun Ini
Bank Indonesia (BI) menyampaikan adanya ruang penurunan BI rate pada tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (18/1/2024).
“Ruang penurunan BI rate masih ada, tetapi perlu dilihat perkembangan ekonomi dan inflasi ke depan,” kata Perry.
Perry mengatakan bahwa BI akan terus memantau perkembangan ekonomi dan inflasi ke depan. Jika kondisi ekonomi dan inflasi terkendali, maka BI akan mempertimbangkan untuk menurunkan BI rate.
SGER akan Kencangkan Upaya Diversifikasi Bisnis Non-Batubara
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SGER) akan mengencangkan upaya diversifikasi bisnis non-batubara, setelah meraih rating idA- dari Pefindo. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama SGER Donny Arsal dalam keterangan resmi, Kamis (18/1/2024).
“Kami akan terus memperkuat kinerja bisnis semen, sekaligus mengembangkan bisnis non-semen,” kata Donny.
Donny mengatakan bahwa SGER akan fokus pada pengembangan bisnis infrastruktur, energi, dan industri. SGER juga akan mengembangkan bisnis digital dan logistik.
BEI Cermati Pola Transaksi Saham FILM Terkait UMA
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati pola transaksi saham PT Filmada Mediatama Tbk (FILM) terkait dengan adanya Unrealized Marked to Market Gain/Loss (UMA). Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam konferensi pers, Kamis (18/1/2024).
“BEI telah mencermati pola transaksi saham FILM terkait UMA,” kata Yetna.
Yetna mengatakan bahwa BEI akan terus memantau perkembangan pola transaksi saham FILM. Jika diperlukan, BEI akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
SSIA Belum Penuhi Kewajiban dari OJK untuk Memiliki Pemegang Saham Pengendali
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) belum memenuhi kewajiban dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memiliki pemegang saham pengendali. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama SSIA Hermanus Suparman dalam keterangan resmi, Kamis (18/1/2024).
“Kami masih dalam proses untuk memenuhi kewajiban tersebut,” kata Hermanus.
Hermanus mengatakan bahwa SSIA telah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. SSIA menargetkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut pada akhir tahun 2024.
DRMA Siap Merebut Pasar Komponen Kendaraan Listrik
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) siap merebut pasar komponen kendaraan listrik menyusul pelonggaran aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama DRMA, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Kamis (18/1/2024).
“Kami melihat peluang yang besar di pasar komponen kendaraan listrik,” kata Irianto.
Irianto mengatakan bahwa DRMA telah memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang manufaktur komponen otomotif. DRMA juga telah mengembangkan produk-produk komponen kendaraan listrik yang sesuai dengan standar internasional.
Laporan Hasil Pemeriksaan Pola Transaksi Bersifat Ekuitas CUAN Dilaporkan ke OJK
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melaporkan hasil pemeriksaan pola transaksi bersifat ekuitas PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers, Kamis (18/1/2024).
“BEI telah melaporkan hasil pemeriksaan pola transaksi bersifat ekuitas CUAN ke OJK,” kata Inarno.
Inarno mengatakan bahwa BEI akan terus berkoordinasi dengan OJK untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut. Jika diperlukan, BEI akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemeriksaan pola transaksi bersifat ekuitas CUAN dilakukan oleh BEI sejak Desember 2023. Pemeriksaan tersebut dilakukan menyusul kenaikan signifikan harga saham CUAN pada tahun lalu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, BEI menemukan adanya dugaan transaksi yang bersifat manipulatif di saham CUAN. BEI telah menyerahkan bukti-bukti terkait dugaan tersebut kepada OJK.
OJK akan melakukan kajian lebih lanjut terhadap hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh BEI. Jika OJK menemukan adanya pelanggaran, maka OJK akan mengambil langkah-langkah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor
